Pengoperasian Tiga Stasiun Dan Elektrifikasi Di Stasiun Maja, Lebak, Banten

Menunggu informasi dari Humas DJKA, Kemenhub RI agar Komunitas Blogger Indonesia TDB (TaudariBlogger) dapat ikut serta untuk meliput peresmian pengoperasian tiga stasiun dan elektrifikasi di Stasiun Maja. Ternyata pada Rabu pagi jam 6.00, kami mendapatkan undangan dari Humas DJKA untuk menghadiri acara tersebut. Sehingga kami berkoordinasi untuk dapat pergi tepat waktu jam 10.00 sampai dilokasi ketempat acara di Stasiun Maja, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Saya berangkat dari Stasiun Serpong, kebetulan bermukin di sana dan beberapa teman lagi ada yang naik dari Stasiun Tanah Abang, Palmerah dan Kebayoran. Sehingga tiba di terlebih dulu ke lokasi pada jam 9.00 dan suasana sangat ramai sekali hampir seluruh elemen masyarakat hadir untuk menyaksikan acara peresmian stasiun ini. Beberapa pemuda organisasi masa, pegawai pemerintahan daerah, aparat keamanan dan banyak lagi. Inilah semua momen kebangkitan pembangunan di wilayah Lebak dan sekitarnya.

Peresmian Stasiun Maja
Peresmian Stasiun Maja

Peresmian yang di hadiri oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko dan Bupati Lebak, Iti Octaria Jayabaya, meresmikan pengoperasian 3 stasiun yang telah selesai dibenahi untuk tampilan baru yang lebih modern/direvitalisasi yaitu Stasiun Kebayoran, Stasiun Parungpanjang dan Stasiun Maja serta jalur ganda eletrifikasi lintas Parungpanjang – Maja.

Sebelum di resmikan stasiun ini terlebih dahulu dilakukan pembaca doa, oleh tokoh agama setempat dan sangat bersyukur akan selesainya revitasilasi stasiun dan berharap agar dimasa depan, Maja khususnya dan Lebak pada umumnya menjadi wilayah yang maju sebagai penopang wilayah Jakarta. Begitu pulan, pesan dari Bupati Lebak pada saat menyampaikan kata sambutannya dan juga berpesan agar revitalasi juga dilakukan di Stasiun Rangkasbitung agar tampilannya menjadi lebih bagus dan menarik. Juga harapan lainnya agar ada kereta khusus barang untuk mengangkut hasil bumi. Berhubung wilayah Lebak yang luas dan hasil bumi harus sebaiknya menggunakan keretaapi, agar lebih mudah, cepat dan murah tersalurkan di wilayah Tangerang Selatan dan DKI Jakarta.

Hermanto, menjelaskan bahwa “Pembangunan ke-3 (tiga) stasiun tersebut telah dimulai pada pertengahan tahun 2014 lalu. Total pembiayaan untuk pembangunan ke-3 (tiga) stasiun tersebut berasal dari APBN sebesar kurang lebih Rp. 112 Milyar dengan Kontrak Tahun Jamak”. Adapaun lingkup pekerjaan Stasiun Kebayoran yang terletak di Km. 13+820 antara Stasiun Palmerah – Stasiun Pondok Ranji meliputi : pembangunan gedung stasiun yang memanjang ke arah utara dengan tinggi 14,5 meter dan dibangun 2 lantai deluas 3m384 m2 dengan panjang 1200 meter serta lebar 212 meter yang dapat menampung penumpang 7.031 orang; sterilisasi/pemagaran ornamen; pembangunan fasilitas untuk penumpang (lift, escalator, ruang menyusul, ruang kesehatan, mushola, toilet) serta pekerjaan mekanikal eletrikal dengan daya listrik 6.000 VA.

Kemudian lingkup pekerjaan Stasiun Parung Panjang yang terletak di Km 41+463 antara Stasiun Cisauk – Stasiun Cilejit meliputi : pembangunan gedung stasiun yang memanjang ke arah utara dengan tinggi 14,6 meter dan dibangun 2 lantai seluas 756 m2 dengan panjang 21 meter serta lebar 36 meter dapat menampung penumpang 1,476 orang; pembangunan 3 peron tinggi (1 meter dari elevasi rel) dengan luas peron 2.400 m2 yang dapat menampung penumpang 4.687 orang; sterilisasi/pemagaran ornamen; pembangunan fasilitas untuk penumpang (lidt, escalator, ruang menyusui, ruang kesehatab, musholla, toilet) serta pekerjaan mekanikal-eletrikal dengan daya listrik 3.000 VA.

Komisaris PT KAI, Danang Parkesit
Komisaris PT KAI, Danang Parkesit

Peresmian 3 stasiun ini, di saksikan oleh para pejabat di Kemenhub RI, PT KAI, PT KCJ dan beberapa partner yang terlibat di dalam pengerjaan ini. Tentunya kehadiran mereka tentunya membawa dampak positif bagi kemajuan bersama. Di sela sela acara peresmian ini, Saya sempat bertemu dengan Komisaris PT KAI, Danang Parkesit dan menyampaikan beberapa hal untuk kemajuan perkeretaapian di lintas barat dan menjanjikan untuk bersama blogger TDB mensosialisasikan Kereta Pariwisata. Juga saya sempat berbicara dengan Dirut PT KCJ, M.Fadhil menyampaikan bahwa perkembangan perkeretaapian di lintas barat setelah selesaikan revitalisasi 3 stasiun dan eletrifikasi jalur ganda Parungpanjang – Maja akan menambah daya tarik yang luar biasa buat lintas barat terutama peningkatan sektor perekonomian dan tujuan hunian penyebaran pendudukkan ke arah wilayah ini.

Bersama Dirut PT KCJ, M.Fadhil
Bersama Dirut PT KCJ, M.Fadhil

Lingkup pekerjaan Stasiun Maja yang terletak di KM 62+548 antara Stasiun Tigaraksa – Stasiun Rangkasbitung meliputi : pembangunan gedung stasiun yang memanjang ke arah utara dan selatan dengan tinggi 15,2 meter dan dibangun 2 lantai seluas 570 m2 dengan panjang 19 meter dan lebar 30 meter dapat menampung penumpang 1.113 orang; pembangunan 2 peron tinggi ( 1meter dan elevasi rel ) dengan luas peron 2.400 m2 yang dapat menampung penumpang 4.687 orang; sterilisasi/pemagaran ornamen: pembangunan fasilitad untuk penumpang (lift, escalator, ruang menyusui, ruang kesehatan, musholla, toilet) serta pekerjaan mekanikal-eletrikal dengan daya listrik 3.000 VA.

Menyaksikan kemegahan Stasiun Maja, melihat ke depan sebuah peradapan modern akan segera merubah Maja menjadi wilayah yang modern di masa depan. Hermanto menambahkan, “Adapun pembanguna jalur ganda elektrifikasi Parungpanjang – Maja sepanjang kurang lebih 21 km merupakan bagian dari program pembangunan jalur ganda elektrifikasi lintas Tanah abang – Rangkasbitung sepanjang kurang lebih 62,7 km”. Pembangunan jalur gada elektrifikasi Parungpanjang – Maja dilaksanakan dalam 4 (empat) tahun anggaran (TA 2012-2015) dengan pendanaan melalui APBN sebesar kurang lebih Rp.590 Milyar, ujar Hermanto. Pembangunan jalur ganda elektrifikasi ini telah dilaksanakan secara bertahap oleh Pemerintah sejak tahun 2006. Hingga saat ini telah terbangun sepanjang kurang lebih 45,6 km sp (termasuk segmen Parungpanjang-Maja). Diharapkan tahun depan dengan selesainya jalur ganda dan elektrifikasi lintas Maja – Rangkasbitung. Maka lintas Tanah Abang – Rangkasbitung dapat sepenuhnya dioperasikan KRL Jabodetabek.

Kehadiran Komunitas Blogger Indonesia TDB (TaudariBlogger) tentunya akan menceritakan pengalaman peresmian ini dengan harapan bahwa pemerintah sangat aktif terutama DJKA dalam berkarya menyelesaikan jalur ganda hingga Rangkasbitung di tahun yang akan datang. Pengembangan nilai-nilai budaya setempat yakni budaya Banten akan sangat berarti sekali bagi kemajuan Maja khususnya dan Lebak pada umumnya. “Dengan dibangunnya 3 stasiun baru pada lintas Tanah Abang – Maja diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di pinggir Jakarta untuk beralih menggunakan transportasu massal berbasis rel yaitu kereta api untuk mobilitas baik dari daerah asal (yang berada di pinggir Jakarta) menuju Jakarta begitupula sebaliknya,” ujar Hermanto. Hal ini sebagai perwujudan dari Nawa Cita yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dimana salah satu program yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Selain itu, modernisasi stasiun ini juga merupakan bagian dari fokus kerja Kemenhub dalam rangka meningkatkan kualitas, kapasitas serta keselamatan dan keamanan transportasi.

Akhirnya sekitar jam 2.00 siang, acara berakhir dengan kembali menggunakan KRL tujuan Tanah Abang, kami dari Komunitas Blogger Indonesia TDB (TaudariBlooger) meninggalkan Maja dengan senang, gembira dan kabar baik untuk dapat kami sampaikan seluruh Indonesia bahwa perkeretaapian Indonesia sudah sangat baik dan akan terus berbenah diri untuk selalu mandiri.

Bersama Manajemen PT KCJ
Bersama Manajemen PT KCJ
Bersama Pejabat PT KAI, Dwiyana
Bersama Pejabat PT KAI, Dwiyana

Add a Comment