Diskusi Rumah Bambu CL Mania di Citayam, Depok, Jawa Barat.

Diskusi Rumah Bambu CL Mania di Citayam, Depok, Jawa Barat.

Sudah yang kedua kalinya CL Mania melakukan diskusi Offline di Rumah Bambu Citayam. Yaa…lokasi yang asri dan hijau jauh dari keramaian kota. Rumah yang berkonsep alam ini seluas 600 meter persegi di miliki oleh Ahmad Safrudin. Seorang penggiat peduli transportasi publik khususnya KRL dan juga berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan yang telah di tekuni hampir 20 tahun lamanya.

Rumah Bambu, Citayam
Rumah Bambu, Citayam

CL Mania adalah sebuah group whatsApp yang sebagai admin adalah Deddy Herlambang dan Anthony Ladjar. Keduanya tidak asing lagi buat para Commuter yang rutin menggunakan KRL Jabodetabek untuk mengenalnya. Group ini dibentuk untuk saling berdiskusi tentang berbagai hal menyangkut pelayanan transportasi publik dengan berbagai kekurangan dan kelebihan baik sarana maupun prasarana yang tersedia disesuaikan SPM (Standar Pelayanan Minimum).

Stasiun Kebayoran
Stasiun Kebayoran

Hari Sabtu, 9 September 2017. Seperti tahun-tahun sebelumnya, memang September Ceria seperti lagu dari Vina Panduwinata selalu terasa menyenangkan dengan cuaca yang cerah, apalagi untuk berkumpul dan bertukar pikiran dengan santai di Rumah Bambu sebagai destinasi di Citayam, Depok, Jawa Barat di tepian Setu Citayam yang luasnya hingga kini hampir 9 hektar. Setelah kurang lebih dua minggu yang lalu persiapan undangan kepada member CL Mania untuk berpartisipasi agar hadir di diskusi Offline atau mantapnya dengan istilah Kopdar (Kopi Darat). Perjalanan menuju lokasi yang saya tempuh melalui Pondok Pinang, Kebayoran Lama dengan menggunakan KRL di Stasiun Kebayoran transit di Stasiun Tanah Abang. Sambil memperhatikan handphone yang saya bawa juga melihat waktu menunjukkan jam 8.00 WIB keberangkatan di jalur 3 tujuan Stasiun Depok. Tentunya harus transit dan naik kembali KRL tujuan Bogor atau Nambo dengan satu stasiun berikutnya adalah Stasiun Citayam.

Stasiun Citayam
Stasiun Citayam

Sambil memperhatikan suasana Stasiun Citayam dengan dua sisi yang sudah hampir padat sekali. Memang perkembangan jumlah penduduk yang semangkin cepat menjadi perhatian serius buat PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) untuk terus membenahi semua stasiun dengan berbagai sarana dan prasarana. Namun tidak dipungkiri juga ada berbagai hal yang menjadi kekurangannya yang luput dari perhatikannya. Sehingga harus memandang dari sisi pengguna KRL melihat kekurangan yang ada. Pastinya sinergi ini di perlukan agar pelayanan semakin baik dan terus di tingkatkan. Dilanjutkan saya harus berjalan 350 meter setelah keluar dari sisi pintu sisi barat Stasiun Citayam. Dengan bertanya kepada petugas PKD dan beberapa orang yang saya temui saat berjalan santai dan akhirnya sampailah di lokasi sesuai petunjuk dari google maps pada jam 9.30 WIB.

Sesuai agenda pertemuan di jadwalkan pada jam 10.00 WIB dan berangsur-angsur satu persatu telah hadir di lokasi Rumah Bambu, yang menurut saya adalah lokasi paling nyaman dan menyenangkan. Perlu dibahas secara khusus tentang Rumah Bambu ini pada kesempatan yang lain. Pada kesempatan ini kami bercerita tentang pengalaman masing-masing dengan pandangan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh PT.KCJ perlu di simpulkan manfaat dan kekurangannya yang harus di benahi dengan baik antara lain,

  • Nenny Rianarizkiwati :
    Pembangunan kanopi (overcapping) di stasiun Cikini, membuka pagar dalam sta. Cikini
    WC di satu sisi di setiap peron
  • M. Sobari :
    Sta Serpong satu sisi dikonversi menggunakan eskalator
  • Deddy Herlambang :
    SPM (standar pelayanan minimum)
    Tinggi peron sama dengan kereta mengikuti standar tinggi KA komuter. Contoh stasiun Kampung Bandan, karena kontur track miring, peron ditinggikan sesuai dengan ketinggian bibir kereta. Contoh stasiun UI.
    Jumlah toilet harus disesuaikan dengan jumlah penumpang di satu stasiun. Menggunakan beban puncak.
  • Alfred Sitorus :
    Minta stasiun prototype sebagai acuan pembangunan (stasiun ground level)
    Pelayanan di dalam stasiun seperti pelayanan mall: hospitality. Cleaning service bersertifikat.
    Bagaimana pengguna jasa disabilitas menggunakan sarana di stasiun layang. Sensor di eskalator sudah tersedia, tapi tidak difungsikan. Diberikan bel setiap jarak beberapa meter bila membutuhkan bantuan petugas.
    Tombol emergency eskalator di sebelah kanan / bawah eskalator. Bila tidak memadai dengan alarm eskalator, rekomendasi dipasang bell untuk ke kantor petugas stasiun.
    Sosialisasi mengenai izin fotografi (sinkronisasi dengan petugas di lapangan, dan sesuai regulasi).
    Mengenai komunikasi dengan publik, harus ada sosialisasi oleh pengelola perkeretaapian, terkait hal-hal yang perlu diketahui oleh penumpang / publik. Misalnya peringatan merusak properti / perkeretaapian.
    Link pengaduan harus jelas, termasuk reply komentar / keluhannya harus dilakukan dalam waktu yang jelas. Saat ini, pengguna tidak memiliki tempat komplain yang jelas, dan walau telah dikomplain pun, jawabannya template atau tidak ada follow-up dari pihak terkait.
    SOP PPK, harus dijelaskan detail, tidak boleh ada petugas yang tidak turun kakinya.
    Tap in-tap out, penumpang THB diambil kartunya hilang 10 ribu tetapi penumpang KMT kena 50 ribu bila tidak tap in.
    Edukasi penumpang naik di eskalator, berdiri di sebelah kiri berjalan di sebelah kanan.
    Konsep park&ride harus diperjelas, saat ini sepeda tidak diakomodasi dalam konsep park & ride (hanya mengakomodasi pemotor dan pengendara mobil). Penyediaan parkir sepeda berbayar harus diakomodasi, termasuk perlindungan asuransi bila sepeda tersebut hilang.
  • Kevin Wilyan :
    Signage di stasiun kurang informatif. Signage harus lebih informatif. Font masih sangat kecil.
  • Deddy Herlambang :
    Integrasi tap in – tap out di stasiun Jatinegara dari pintu KA jarak jauh dan KRL. Penumpang KAJJ mengapa harus keluar stasiun terlebih dahulu sebelum naik KRL. Konsep integrasi penumpang antar kota dan KRL.
    Rute peta KRL harus dipasang di setiap stasiun, berisi petunjuk rute dan jumlah stasiun serta jarak, kelas layanan yang tersedia. Di setiap peron.
    Operator melakukan pengedukasian manner / mental penumpang. Misalnya naik eskalator.

Kesimpulan di atas ini adalah hasil dari ngobrol santai CL Mania yang di akhiri pada jam 15.00 WIB. Tapi sebelumnya saya minta ijin dan mohon maaf karena harus pulang lebih dulu pada jam 13.00 WIB untuk lanjut bekerja masuk kantor. Ada lagi yang spesial lebih menarik adalah sajian makan siang yang sangat nikmat sekali. Ehhmmm…next time bagi yang tidak hadir sayang sekali…..Sampai jumpa di kopdar berikutnya.

 

Silahkan follow IG @mohamad_sobari

https://www.instagram.com/p/BYzd8L9D_ZM/?r=wa1https://www.instagram.com/p/BYzcrTAj1d-/?r=wa1

CL Mania
CL Mania
M.Sobari - DaruStation
M.Sobari – DaruStation

Add a Comment