TransJakarta Harapan Masyarakat dan Karyawannya
|TransJakarta Harapan Masyarakat dan Karyawannya.
Seperti biasa saya pengguna TransJakarta di Halte Pasar Kebayoran Lama ke Halte Pondok Indah 1. Selama perjalanan dari rumah dengan menggunakan KRL dari Stasiun Serpong ke Stasiun Kebayoran, saya sudah mendapatkan beberapa pesan dari beberapa group WhatsApp tentang terjadinya aksi mogok karyawan TransJakarta pada Hari Senen, 12 Juni 2017 sekitar Jam 10.00WIB di Kantor Pusat di daerah Cawang, Jakarta Timur. Namun hingga terjadinya aksi ini tidak ada informasi lebih lanjut dari manajemen PT TransJakarta.
Perlu di cermati lebih lanjut tentang aksi ini karena saya sebagai koordinator komunitas pengguna TransJakarta atau TJ Community belum dapat informasi lebih lanjut dari salah satu Humas nya. Tentunya Saya tetap seperti biasa setelah turun dari KRL langsung lanjut ke Halte Pasar Kebayoran Lama. Memang terlihat sekali dimana tidak ada pengguna bus Transjakarta yang melintas tetapi hanya ada beberapa karyawan berseragam putih yang sedang berkumpul.
Sungguh kejadian ini sangat mengagetkan saya karena TransJakarta merupakan harapan buat semua masyarakat khususnya Jakarta dan pada umumnya di Jabodetabek. Ada apa yang terjadi di internal perusahaan BUMD Provinsi DKI Jakarta ini. Kepercayaan masyarakat yang selalu di emban oleh TransJakarta menjadi sirna karena saat tiba di halte ada beberapa orang pengguna yang terlihat bingung menyaksikan keadaan ini. Sejumlah karyawan yang berseragam putih, salah satunya sempat saya tanyakan, dan menjawab pertanyaan saya dengan pandangan yang kosong, mungkin di saat puasa Ramadan dan harapan THR (Tunjangan Hari Raya) menjadi tantangan dan cobaan yang sedang di uji.
Sebuah keinginan karyawan TransJakarta agar kehidupan ini lebih sejahtera dan baik dengan beban pekerjaan yang harus dituntut dengan sempurna. Harapan yang di minta seperti halnya masyarakat yang ingin di layani dengan baik. Perpanjangan kontrak sebagai karyawan yang dilakukan beberapa kali oleh perusahaan sebagai keinginan karyawan menjadi sesuatu yang pasti sebagai karyawan tetap. Namun cara yang baik dilakukan oleh karyawan dengan tuntutannya agar proses alamiah yang terseleksi harus terjadi dengan perubahan yang terbaik.
Sekitar jam 12.00 WIB saya berada di Halte Pasar Kebayoran Lama, ada beberapa pengguna tujuan Harmoni, Pasar Baru, Slipi dan bahkan Bekasi. Mereka terus menunggu kabar akan berita berakhirnya aksi mogok kerja ini. Ada alasan mereka tetap menunggu, karena terbatasnya dana yang harus dikeluarkan, jika menggunakan moda transportasi non TransJakarta, pasti akan teramat mahal sekali. Ada juga pengguna TransJakarta seorang wanita yang mencari ATM (Anjungan Tunai Mandiri) untuk mendapatkan uang tunai guna menaiki angkutan umum lainnya berhubung dengan bus Transjakarta hanya menggunakan kartu elektronik non tunai dan ini sudah tersosialisasi dengan baik.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya saya memesan ojek online sebagai pilihan angkutan umum lainnya dan saya gunakan sebagai alternatif pengganti bus Transjakarta yang mogok beroperasi ada hari ini untuk menuju kantor di South Quarter (SQ), Jalan RA Kartini, Cilandak, Jakarta Selatan. Harapan saya agar pihak manajemen dapat terus berkomunikasi dengan baik dengan pihak karyawan sehingga dapat kembali menjalankan misi pelayanan buat masyarakat dan juga menjadi contoh yang terbaik buat daerah-daerah lainnya di Indonesia, pentingnya hubungan terbaik antara masyarakat, karyawan dan operator angkutan umum sehingga berbagai kepentingan dapat di antisipasi bersama.