Transjabodetabek: Solusi Transportasi Murah dan Terintegrasi
|Kabar baik buat kamu yang sering bolak-balik dari pinggiran Jakarta ke pusat kota! Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung, terus memperluas layanan Transjabodetabek sebagai bagian dari upaya membangun sistem transportasi publik yang murah, terjangkau, dan terintegrasi.
Sebenarnya, perkembangan ini merupakan transformasi dari Transjakarta yang awalnya hanya melayani wilayah Jakarta, kini berkembang menjadi Transjabodetabek — yang meliputi Jabodetabek secara lebih luas, menghubungkan Jakarta dengan kota dan kabupaten penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

🔄 Integrasi dan Identitas: Blok M sebagai Simbol Betawi
Pembukaan rute baru ini bukan sekadar jalur tambahan, tapi bagian dari strategi besar untuk mengintegrasikan transportasi di wilayah Jabodetabek. Blok M dipilih sebagai salah satu simpul utama karena kawasan ini bukan hanya pusat aktivitas, tapi juga dianggap sebagai simbol kebudayaan Betawi.
“Kita siapkan bahwa Blok M itu merupakan salah satu simbol kultur Betawi,” kata Pramono.
🚌 Rute-Rute Baru yang Sudah Dibuka
Hingga awal Juni 2025, Pemprov DKI sudah membuka tiga rute Transjabodetabek lintas provinsi:
- Blok
M – Alam Sutera (S61)
Diresmikan 24 April 2025 bersama Gubernur Banten Andra Soni. Waktu tempuh sekitar 95 menit. - Vida
Bekasi – Cawang (B41)
Diresmikan 15 Mei 2025 bersama Wali Kota Bekasi Tri Adhianto. Jarak 42 km ditempuh dalam waktu sekitar 90 menit. - PIK
2 – Blok M (T31)
Diresmikan 22 Mei 2025 bersama Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah. Memiliki 24 titik pemberhentian dengan waktu tempuh 165–180 menit.
🌐 Rute-Rute yang Akan Dibuka
Tak berhenti sampai di situ, ada beberapa rute lain yang sedang dalam tahap perencanaan:
- Kota Wisata – Cawang
- Binong – Grogol
- PIK 2 – Pluit
- PIK 2 – Jembatan Baru
Rute-rute ini diharapkan membuka akses lebih luas untuk warga di kawasan penyangga yang selama ini mengandalkan kendaraan pribadi atau transportasi informal.
🌍 Perluasan di Kabupaten & Kota Penyangga
✅ Kabupaten Tangerang
Sebagian wilayah seperti Alam Sutera dan Binong sudah terhubung. Tapi daerah seperti Balaraja dan Tigaraksa masih menanti ekspansi rute berikutnya.
✅ Kota Tangerang
Kota Tangerang mulai dilirik untuk pengembangan rute Transjabodetabek yang menghubungkan berbagai titik penting seperti Poris, Ciledug, Karawaci, hingga kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Rute yang menghubungkan Kota Tangerang dengan pusat Jakarta dan sebaliknya terus dikembangkan, termasuk rute yang melintasi Jalan Daan Mogot yang merupakan jalur utama penghubung ke Jakarta Barat.
Peningkatan layanan di Kota Tangerang diharapkan mengurangi kemacetan dengan menawarkan alternatif angkutan umum yang nyaman dan terjadwal.
✅ Kota Tangerang Selatan
Rencana pengembangan koridor BSD–Blok M, Pamulang–Cawang, dan Ciputat–Lebak Bulus sedang dikaji. Tangerang Selatan menjadi prioritas karena konektivitasnya dengan Depok dan Jakarta Selatan.
✅ Kabupaten Bogor & Kota Depok
Beberapa rute potensial yang disiapkan antara lain:
- Cibinong – Lebak Bulus
- Gunung Putri – Cawang
- Depok – Blok M
- Puncak – Manggarai
Rute Bogor – Blok M menjadi tonggak awal dari perluasan ini.
✅ Kabupaten & Kota Bekasi
Setelah sukses dengan Vida–Cawang, Pemprov menyiapkan rute baru dari:
- Tambun – Blok M
- Grand Wisata – Dukuh Atas
- Cikarang – Cawang
Bekasi sebagai kawasan dengan jumlah komuter terbesar sangat membutuhkan dukungan transportasi publik yang solid.
📌 Bagaimana dengan Parung?
Parung, yang berbatasan langsung dengan Depok dan Tangerang Selatan, menjadi titik kemacetan klasik. Pemerintah kini sedang mengkaji rute Parung–Blok M atau Parung–Cawang via Sawangan untuk memberikan alternatif transportasi massal yang aman dan efisien bagi warga.
🛣️ Menuju Sukabumi dan Cianjur? Mimpi yang Mulai Disusun
Mungkinkah Transjabodetabek menjangkau Sukabumi? Jawabannya: mungkin! Meskipun masih dalam wacana awal, ada usulan membuka rute dari Ciawi – Cianjur – Sukabumi menuju Jakarta. Hal ini dianggap realistis karena jumlah warga yang bekerja di Jakarta dari wilayah tersebut terus meningkat.
🏛️ Perubahan Lembaga Pengelola Transportasi
Seiring dengan perkembangan Transjabodetabek, pengelolaan transportasi Jabodetabek juga mengalami transformasi. BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) yang selama ini mengatur integrasi transportasi di kawasan ini, kini berkembang menjadi Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Intermoda di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI).
Transformasi ini diharapkan meningkatkan koordinasi dan integrasi antar moda transportasi, tidak hanya di Jabodetabek, tetapi juga di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.
🗣️ Pendapat dari Mohamad Sobari, Darustation
Mohamad Sobari, pengamat transportasi dari Darustation, memberikan pandangan positif terkait perkembangan Transjabodetabek ini. Menurutnya, langkah perluasan rute dan integrasi transportasi ini sangat penting untuk mengurangi kemacetan dan memudahkan mobilitas masyarakat Jabodetabek.
“Transjabodetabek bukan hanya soal menambah rute baru, tapi juga soal membangun konektivitas yang kuat antar wilayah. Dengan sistem yang terintegrasi, warga bisa lebih mudah beralih dari satu moda transportasi ke moda lainnya tanpa hambatan,” ujar Sobari.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah pusat melalui transformasi BPTJ menjadi Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Intermoda di Kemenhub RI sebagai langkah maju untuk pengelolaan transportasi yang lebih profesional dan menyeluruh.
“Kalau sistem pengelolaannya sudah terintegrasi dengan baik, maka implementasi rute-rute baru ini bisa lebih efektif dan tepat sasaran, sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jabodetabek,” tambah Sobari.
Sobari berharap agar pengembangan rute juga memperhatikan kebutuhan wilayah penyangga seperti Kabupaten Tangerang, Bogor, dan Bekasi yang selama ini menjadi sumber besar arus komuter ke Jakarta.
“Dengan rute yang lengkap dan terhubung, kita bisa mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi yang selama ini menjadi biang kemacetan,” pungkasnya.

✨ Penutup: Transportasi Publik untuk Semua
Proyek Transjabodetabek adalah bukti bahwa transportasi bukan sekadar infrastruktur, tapi hak akses bagi seluruh warga metropolitan. Dengan tarif terjangkau dan rute yang semakin luas, harapannya masyarakat bisa berpindah ke moda transportasi publik tanpa rasa khawatir akan kenyamanan atau keterjangkauan.
Semoga ke depan, dari Sukabumi hingga PIK 2, dari Parung hingga Bekasi Timur, kita bisa dengan mudah berpindah tempat cukup dengan tap dan naik bus.
Jakarta dan sekitarnya memang tidak bisa lagi dipisahkan. Dan lewat Transjabodetabek, kita semua dihubungkan kembali—secara murah, mudah, dan manusiawi. (ds)
Berikut adalah informasi sumber berita untuk artikel dan konten Instagram sebelumnya, yang dapat Anda cantumkan sebagai bagian dari kredibilitas atau catatan kaki:
📚 Sumber Berita & Referensi:
-
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Dalam Sarasehan III Kaukus Muda Betawi, Jakarta Utara, Senin, 2 Juni 2025. -
Rilis Resmi Pemprov DKI Jakarta
Tentang pengembangan rute Transjabodetabek tahun 2025 (via Diskominfotik Jakarta). -
Berita Transportasi Jabodetabek
- “Rute Baru Transjabodetabek Bogor–Blok M Segera Dibuka” — [Kompas.com, 2 Juni 2025]
- “Transjakarta Tambah Rute ke PIK 2 dan Alam Sutera” — [Detik.com, April–Mei 2025]
- “Integrasi Transportasi Jabodetabek Dipercepat” — [Kemenhub.go.id]
-
Keterangan Tokoh Masyarakat
- Pendapat Mohamad Sobari, pengamat transportasi dan relawan DaruStation.
-
Dokumen Perencanaan Transportasi Terpadu Jabodetabek
- Ditjen Integrasi Transportasi dan Intermoda, Kementerian Perhubungan RI (2025)