Selain KRL, Kereta Api Batubara Cigading-Cibinong: Tulang Punggung Logistik dan Dampaknya di Desa Daru

Desa Daru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, bukan hanya menjadi salah satu pemberhentian kereta rel listrik (KRL) yang melayani ribuan penumpang setiap harinya. Desa ini juga menjadi jalur lintasan kereta api batubara yang menghubungkan Pelabuhan Cigading di Cilegon dengan kawasan industri di Cibinong, Bogor. Jalur kereta api batubara ini menjadi tulang punggung logistik energi bagi berbagai sektor industri strategis di Jabodetabek. 

Kereta Batubara

Namun, kehadiran kereta ini juga membawa dampak bagi masyarakat Desa Daru, baik dari sisi manfaat maupun tantangan. Artikel ini membahas lebih jauh tentang peran strategis kereta api batubara Cigading-Cibinong dan dampaknya bagi kehidupan di Desa Daru. 

Kereta Api Batubara: Tulang Punggung Logistik Energi 

Kereta api batubara Cigading-Cibinong merupakan moda transportasi utama untuk mendistribusikan batubara ke berbagai industri. Beberapa peran utamanya meliputi: 

1. Mendukung Produksi Semen

Sebagian besar muatan batubara diarahkan ke PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di Cibinong, yang menggunakannya sebagai bahan bakar utama dalam proses produksi semen. 

2. Pasokan Energi Pembangkit Listrik

Batubara juga dimanfaatkan untuk kebutuhan pembangkit listrik di kawasan industri sekitar Cibinong dan sekitarnya. 

3. Efisiensi Transportasi Logistik

Dibandingkan moda transportasi jalan raya seperti truk, kereta api lebih efisien karena mampu mengangkut muatan besar dalam sekali perjalanan, dengan biaya lebih rendah dan waktu pengiriman yang lebih cepat. 

Operasional Kereta Api Batubara

1. Jenis Lokomotif dan Gerbong 

Kereta ini menggunakan lokomotif diesel elektrik tipe CC206, yang dirancang untuk menarik beban berat. Setiap rangkaian terdiri dari 20–30 gerbong terbuka, dengan total kapasitas mencapai 1.000–1.500 ton batubara dalam sekali jalan. 

2. Frekuensi Perjalanan

Kereta api batubara melintasi Desa Daru sebanyak 2–4 kali sehari, tergantung pada kebutuhan pengiriman. 

3. Jalur yang Dilalui 

Jalur ini berbagi lintasan dengan kereta penumpang (KRL), sehingga operasionalnya dijadwalkan untuk tidak mengganggu layanan KRL. 

Dampak Bagi Desa Daru

Dampak Positif

1. Pengurangan Beban Jalan Raya

Dengan menggunakan kereta api, pengangkutan batubara tidak lagi bergantung pada truk, sehingga jalan raya di sekitar Desa Daru tidak terbebani oleh kendaraan berat. 

2. Peningkatan Infrastruktur 

Kehadiran jalur kereta api mendorong pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan akses, penerangan, dan fasilitas penyeberangan. 

3. Peluang Ekonomi Lokal 

Aktivitas kereta api memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat, seperti membuka warung atau menyediakan jasa transportasi di sekitar stasiun. 

Dampak Negatif

1. Kebisingan 

Suara dari lokomotif dan gerbong yang melintas dapat mengganggu kenyamanan warga, terutama yang tinggal dekat dengan rel. 

2. Polusi Debu

Jika muatan batubara tidak ditutup dengan baik, debu yang berterbangan dapat mencemari udara dan memengaruhi kesehatan masyarakat. 

3. Kemacetan di Perlintasan Sebidang

Saat kereta melintas, perlintasan sebidang sering kali ditutup, menyebabkan antrean kendaraan yang cukup panjang. 

Manfaat Jangka Panjang bagi Desa Daru

1. Lapangan Kerja 

Proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api menciptakan peluang kerja bagi warga setempat. 

2. Potensi Pengembangan Jalur Penumpang 

Rel yang ada dapat dikembangkan menjadi jalur kereta penumpang di masa depan, yang akan meningkatkan mobilitas warga Desa Daru. 

3. Efisiensi Transportasi Lokal 

Kehadiran kereta api mengurangi risiko kerusakan jalan akibat kendaraan berat, yang dapat mendukung kelancaran transportasi di wilayah sekitar. 

Upaya Mengatasi Dampak Negatif

Untuk meminimalkan dampak negatif dari kereta api batubara, langkah-langkah mitigasi berikut dapat dilakukan: 

Penutupan Muatan: Menggunakan terpal atau penutup pada gerbong batubara untuk mencegah polusi debu. 

Teknologi Peredam Suara: Lokomotif dapat dilengkapi teknologi peredam suara untuk mengurangi kebisingan. 

Pembangunan Flyover atau Underpass: Mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang dengan membangun jalur penyeberangan. 

Lokomotif CC 206

Kereta api batubara Cigading-Cibinong adalah tulang punggung logistik energi yang mendukung berbagai sektor industri strategis di Jabodetabek. Di Desa Daru, kehadirannya memberikan manfaat besar, seperti peluang ekonomi dan pengembangan infrastruktur, meskipun juga membawa tantangan seperti kebisingan dan polusi debu. Dengan pengelolaan yang tepat dan langkah mitigasi yang efektif, kereta api ini dapat terus menjadi solusi logistik berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan pembangunan nasional.  (DS)

Add a Comment