Sang Legendaris Dalam Film Chrisye Dengan Karya Abadi

Sang Legendaris Dalam Film Chrisye Dengan Karya Abadi

Tepat di hari Jum’at  (1/12/2017) di Peringatan Hari Maulid Nabi dan juga merupakan hari libur Islam.  Saya mendapatkan undangan dari MNC Picture untuk mewakili Komunitas Blogger Indonesia TDB (taudariblogger.info).  Memang tidaklah banyak untuk mendapatkan kouta hanya 1 undangan untuk 2 orang sehingga saya harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan terima kasih buat Mba Dytha yang secara langsung memberikan undangan ini.

Ada makna yang sungguh luar biasa yang saat saya akan hadir di acara Press Screening ini di Epicentrum XXI Jakarta. Karena acara sesuai jadwal jam 14.00 tentunya saya harus mengatur waktu tiba di lokasi tepat waktu dengan hadir lebih cepat dan terlebih dahulu mencari lokasi Masjid di seputar lokasi untuk melaksanakan Sholat Jum’at. Kelebihan Shalat Jum’at selanjutnya ialah Allah SWT akan mensempurnakan agama seorang Muslim dan mencukupkan Nikmatnya, hal ini seperti diterangkan didalam Firman Allah SWT , ” Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah ku cukupkan kepada mu nikmatku dan telah ku ridhoi islam jadi agama bagimu (QS. Al Ma’idah :3)”.

Sungguh luar dugaan saya bahwa perjalanan untuk hadir menonton Film Chrisye juga merupakan perjalanan Ibadah buat saya secara pribadi.  Saat dimana khotbah Jum’at menerangkan makna Hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan adanya maulid, manusia atau umat Muslim diharapkan bisa tergugah kembali untuk selalu berikhtiar secara konstan dalam meneladani dan mengamalkan ajaran-ajaran serta akhlak baginda Nabi Muhammad SAW. Tiap waktu kita akan selalu di uji oleh Allah SWT harusnya kita melakukan istigfar dengan mengucapkan Astaghfirullahal Adzim adalah memohon ampun kepada Allah sedangkan taubat adalah memohon ampun kepada Allah dan tidak mengulangi perbuatan jelek atau dosa yang telah diperbuat.

Tidak berlebihan jika saya menguraikan perjalanan ini seperti dua paragraf di atas yang juga merupakan perjalanan Sang Legendaris Chrisye yang bernama lengkap Chrismansyah Rahardi ini dilahirkan di Jakarta, 16 September 1949 dan wafat tanggal 30 maret 2007. Film Chrisye adalah produksi dari MNC Picture bersama Vito Global Visi.  Pada hari yang baik dan tepat mengadakan acara Gala Premiere Film Chrisye yang juga dihadiri oleh sutradara Rizal Mantovani,  pembina Vito G. Bastian,  Ray Sahetapy,  Andi Arsyil,  Dwi Sasono,  dan seluruh pemain pendukung lainnya. Tidak hanya itu,  Gala Premiere Film Chrisye juga dihadiri oleh sejumlah pejabat,  film maker,  aktor,  dan deretan musisi Indonesia.

Menyaksikan film Chrisye ini secara utuh dapat kita melihat secara utuh perjalanan hidup Sang Legendaris karena hidup adalah cobaan yang harus kita jalani. Film drama biopic dengan pinata ansine matografi oleh Yadi Sugandi ini mengangkat sejumlah konflik nyata yang dialami oleh Alm. Chrisye sepanjang hidupnya. Sejak remaja,  dia harus menentang ayahnya yang menginginkan Chrisye menjadi seorang Insinyur.  Chrisye diam-diam bermusik dan berjuang membuktikan bahwa bermusik memang pilihan hidupnya dengan lagu Lilin-Lilin Kecil,  Aku Cinta Dia dan masih banyak lagi. Pencarian jati diri Chrisye terus berlanjut.  Menikah dengan Damayanti Noor atau Yanti,  menjadi mu’alaf dan berkeluh egalitarian membuka cakrawala baru Chrisye  dalam memenangkan hidup tapi juga menambah kegelisahan baru.  Meskipun Chrisye sudah menjadi penyanyi hebat,  dia merasa khawatir tidak bisa menafkahi keluarganya hanya dengan kemampuan bernyanyi hingga Chrisye sempat memutuskan untuk berhenti menyanyi.

Kegelisahan demi kegelisahan membawa Chrisye kedalam perjalanan spiritual yang panjang. Pencarian hakiki tentang makna hidup inilah yang mengabari Chrisye dalam menciptakan lagu  “Ketika Tangan dan Kaki Berkata”  yang liriknya ditulis oleh Taufik Ismail. Saat itulah,  Chrisye benar-benar menentukan titik balik dalam kehidupan dan kasir musiknya.

Setelah menyaksikan film Chrisye ini barulah saya menyadari betapa berat perjuangan hidup ini,  tapi ada yang menarik dari film ini yang saya saksikan adalah tentang keyakinan yang sungguh-sungguh atau total.  Dalam perjalanan pulang setelah keluar dari Epicentrum XXI,  kami bertemu dengan salah satu pemeran film Chrisye yakni sebagai Tante Cia yang diperankan oleh Hetty Reksoprodjo.  Sempat kami temui dengan menyampaikan salam dan semoga film ini menjadi syiar Islam karena besar maknanya bagi kemajuan Islam yang cinta damai.  Terlihat sekali ketika ayahnya Chrisye memberikan kebebasan kepada anaknya dalam memilih kenyakinan sebagai seorang Muslim.

Juga pertemuan kami dengan Taufik Ismail saat kita keluar dari Epicentrum XXI. Saya temui beliau dengan mengucapkan salam dan mencium tangan beliau.  Saya sempat berbincang dengannya dan juga bertanya tentang lirik lagu “Ketika Tangan dan Kaki Berkata” dan dijelaskan oleh beliau yang sama juga di ucapkan oleh pemeran Taufik Ismail yang di mainkan oleh Fuad Idris, merupakan kutipan dari ayat Al Qur’an

Allah swt berfirman di dalam QS Yaasiin ayat 65  yaitu  :

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَىٰ أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ [٣٦:٦٥]

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

Semoga harapan saya agar kita semua dapat merekomendasikan kepada seluruh teman-teman,  saudara dan kerabat menyaksikan “Sang Legendaris Dalam Film Chrisye Dengan Karya Abadi.”

Instagram taudariblogger.info

Twitter @tdb_info

Add a Comment