Revitalisasi Stasiun Manggarai, (Bukan) Solusi Masa Depan

Revitalisasi Stasiun Manggarai, (Bukan) Solusi Masa Depan.

Ditulis oleh M.Sobari

Mengatasi antrian masuk KRL di Stasiun Manggarai sudah menjadi wacana sejak lama dan terus tanpa terasa hampir semua pengguna KRL Jabodetabek mengalami hal yang serupa yakni tertahan lama saat masuk Stasiun Manggarai. Melalui acara #NgobrolTempo yang diselenggara oleh Tempo Media Group dan Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub RI yang di selenggarakan pada Hari Selasa (22 Nov 2016) dimulai jam 17.30 di Restoran Orcha Bella, Hotel Morresby, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat. Acaranya di pandu oleh  LB Baskoro, Redaktur Eksekutif Koran Tempo dengan tiga narasumber diantaranya, Ir Prasetyo BoediTjahyono, Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub, Hadi Sritjahjo Legowo, Kepala Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Jakarta – Banten dan Ellen Tangkudung, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Dengan tema yang menarik,“Revitalisasi Stasiun Terpadu Manggarai Untuk Perkertaapian Jabodetabek”. Yuks….kita simak diskusinya….acara yang di rencanakan jam 17.30 harus menanti Pak Dirjen Perkeretaapian,  yang belum tiba sehingga kita bisa mengisi waktu mendengarkan live musik, sholat magrib dan menyantap makan malam yang telah di sediakan oleh pihak penyelenggara.

Saat menanti di mulainya acara tersebut sempat bertemu banyak teman-teman lama dari berbagai komunitas, instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat serta dari para pihak yang terlibat langsung di Perkeretaapian Jabodetabek.  Ternyata sangat menarik sekali pembahasan dan menjadi obrolan yang santai namun menjadi daya tarik semua pihak untuk berpikir. Ketika sholat magrib di mushola lantai dua Hotel Moressby, saya berkenalan dan bertemu Sekretaris Dishub Kominfo Kota Tangsel.  Yaa…menjadi sangat pas sekali yang kebetulan saya juga pengguna transportasi publik di Kota Tangsel (Tangerang Selatan).  Kota baru yang berada di pinggir Jakarta dengan tingkat perkembangannya yang sangat cepat sekali dengan jumlah penduduk yang semakin padat. Menurut Pak Taryono, Dishub Kominfo Kota Tangsel, peningkatan jumlah pengguna KRL dengan semangkin banyaknya kendaraan mobil dan motor di lima stasiun di Kota Tangsel menjadi kendala tersendiri yakni kemacetan saat keluar dan masuk stasiun. Hal ini juga terjadi di stasiun lainnya di seputar Jabodetabek. Sehingga beliau hadir sebagai utusan dari Bu Airin Walikota Tangsel untuk turun mendengarkan pembahasan di #NgobrolTempo.

Live Music persembahan Restoran Orcha Bella
Live Music persembahan Restoran Orcha Bella

Alunan musik dari Restoran Ocha Bella menambah suasana menjadi sangat nyaman meskipun di beberapa tempat di Jakarta terjadi hujan dan para peserta tetap hadir dengan antusiasnya mengisi kursi yang tersedia dan bahkan diantaranya ada yang berdiri.  Kursi bagian depan satu persatu telah terisi tepat di depan saya dan sebelah kanan bagian depan kursi itu juga di isi oleh undangan khusus dari PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) di wakili oleh Pak Mega Rusiandi, VP Pelayanan PT KCJ dan juga hadir diantaranya adalah Kahumas Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub, Joice Hutajulu. Lengkap juga para narasumber telah menaiki panggung tempat acara diskusi di selenggarakan. Namun dengan semangat bersama, kita menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Moderator mulai membuka acara diskusi dengan terlebih dahulu memberikan gambaran tentang Kota New York, USA dengan perencanaan yang matang sejak abad 19 sudah merencanakan transportasi terpadu. Meskipun begitu kita memang tertinggal tetapi belum telat sekali pembangunan di sektor transpostasi umum. Semua pulau besar di Indonesia tidak saja Jawa dan Sumatera, akan tetapi Kalimantan, Sulawesi dan Papua juga sedang di kembangkan moda perkeretaapian. Jika kita melihat khususnya Jakarta, pembangunan transportasi umum terus di kerjakan seperti halnya, bus Transjakarta, MRT dan LRT yang sedang dikerjakan pembangunannya serta Kereta Api Bandara yang terus di kejar penyelesaian hingga pertengahan tahun 2017. Untuk Kereta Api cepat yang dikerjakan atas kerjasama dengan negara Cina untuk menghubungi Jakarta – Bandung dan juga Kereta Api kecepatan sedang antara Jakarta – Surabaya yang nantinya bekerjasama dengan Negara Jepang. Semua itu adalah niat baik pemerintah untuk terus memberikan pelayanan transportasi umum yang layak dan nyaman.

Dalam penjelasan di acara #NgobrolTempo, Pak Prasetyo BudiTjahyono yang merupakan Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub RI  dengan latar belakang yang sederet tetang Perkeretaapian, tentunya menjadi harapan buat kita semua agar kemajuan Perkeretaapian segera dapat terealisasikan. Namun sesuai tema acara tentang Revitalusasi Stasiun Manggarai, kita dapat melihat gambar denah pada monitor bahwa keterpaduan Stasiun Manggarai akan di imbangi dengan intergrasi moda lainnya. Tentunya kebijakkan tentang revitalisasi tidak lepas dari kesepakatan bsrsama dengan Pemerintah Jepang bahwa pembangunan ini dilakukan dan selesai pada tahun 2019. Apa yang akan terjadi, tentunya kita harus dipahami bersama. Keterlambatan dan antrian akan pasti terjadi. Apapun yang telah di lakukan oleh PT KCJ dengan menambah rangkaian menjadi 10 gerbong untuk lintas barat dan 12 gerbong untuk lintas lainnya seperti Bekasi, Bogor dan Tangerang. Ini menjadi solusi sebagai bagian dari terbatasnya jalur rel yang ada. Khusus lintas Bekasi, pembangunan DDT (Double Double Track) terus dilakukan hingga ke Cikarang. Semoga hambatan yang terjadi akan terselesaikan dengan baik dengan diimbangi keterbatasan dana APBN.

Dilanjutkan dengan pemaparan dari Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta – Banten. Bahwa pembangunan Perkeretaapian di Indonesia selain untuk angkutan penumpang juga di gunakan untuk angkutan barang. Namun penggunaan rel nya bercampur dan tak terpisah satu sama lainnya, hal hasil pasti akan terjadi gangguan.

Mengenai maksud dan tujuan proyek revitalisasi Stasiun Terpadu Manggarai adalah sebagai berikut,

Maksud.

  • Peningkatan kapasitas lintas dan share Kereta Api di sepanjang Koridor Manggarai – Cikarang melalui Pembangunan Double – Double Track.
  • Pemisahan jalur operasi Jalur Utama (Main Line) dan Jalur Komuter

Tujuan.

  • Memindahkan fungsi stasiun utana antar kota dari Stasiun Jakarta Kota dan Gambir ke Stasiun Utama Manggarai yang baru, didukung Stasiun Jatinegara.
  • Memperpanjang Jalur Komuter dari Bekasi ke Cikarang.
  • Membangun Stasiun Transit antara Jalur Utama dan Jalur Komutet di St. Jatinegara, St.Bekasi dan St.Cikarang.
  • Penambahan Shelter Pemberhentian dan Peningkatan Stasiun yang ada.
  • Peningkatan pengguna KRL Jabodetabek yang kian hari semakin padat.

Rencana dan Pelaksanaan Pengembangan Stasiun Manggarai.

img_20161122_191848

Volume Penumpang KA Commuter Jabodetabek

img_20161122_191754

Master Plan dan Tahapan Pengembangan Stasiun Manggarai

img_20161122_192342

Kondisi Sekarang

Saat di stasiun Manggarai terdapat 7 jakur aktif untuk melayanu perjalanan Kereta Api dari 6 arah yaitu :

1. Main Line Jakarta Kota – Lintas Utama Jawa

2. KRL Jakarta Kota – Bogor

3. KRL Jakarta Kota – Bekasi

4. KRL Jatinegara – Bogor

5. KRL Feeder Duri – Manggarai

6. Lintasan Angkutan Barang : Merak – Citayam – Nambo. Sukabumi – Kampung Bandan.

Semua operasi diatas berada dalam satu bidang sehingga terjadi antrean untuk memasuki stasiun Manggarai.

Sehubungan dengan meningkatkan penumpang pengguna Kereta Apu dari tahun 2014 sampai dengan 2016 sudah meningkat hampir 2 kali lipat. Pada tahun 2016 rata-rata pengguna KRL per hari mencapai 850 ribu dan rekor terbanyak yang dilayani dalam satu hari 931.082 penumpang, sehingga mendorong PT KCJ menambah jumlah sarana yang beroperasi di Jabodetabek, saat ini mencapai 881 perjalanan. Hal ini perlu di dukung pengembangan interkoneksu dengan moda lain antara LRT, busway.

Pengembangan Stasiun Manggarai

img_20161122_192437

Paket Rencana Pengembangan Stasiun Manggarai.

img_20161122_192453

Hal Urgent Dalam Pengembangan Stasiun Manggarai Tahun 2017

  1. Penanganan relokasi Utilitas Umum Yang Beranda di Area Pengembangan Stasiun Manggarai, misalnya : Jarinfan kabel bawah tanah PLN jaringan pipa PDAM, jaringan kabel TELKOM, jaringan pipa gas (PGN).
  2. Perencana Pengoperasian KA Bandara yang dijadwalkan Tahun 2017, sedangkan konstruksi Stasiun Manggarai belum memungkinkan untuk mendukung Operaai KA Bandara secara maksimal (diperkirakan baru tersedia jalur dan peron untuk KA Bandara sedangkan bangunan belum selesai).
  3. Pada tahun 2017 sudah mulai dilakukan penggeseran track eksisting yang beroperasi yaitu jalur 6 dan 7 (memindahkan operasi eksisting ke jalur baru yang telah selesai dibangun). Untuk menambah kapasitas Stasiun Manggarai dilakukan penambahan 3 unit wesel pada jalur 6 dan 7 sehingga KRL dari Jakarta Kota – Bogor, dan TanahAbang – Bogor dapat masuk Stasiun Manggarai secara bersamaan. Stasiun Manggarai sebagai sentral stasiun harus memiliki fasilitas transfer penumpang ke moda lain (intermoda) sehingga penumpang dapat memperoleh layanan transportasi sampau ke tujuan akhir.
  4. Uraian sangat singkat dan padat yang tentunya kita hanya bisa berdoa akan semua rencana menjadi kenyataan dan tepat pada waktunya.

Dilanjutkan dengan penyampaian presentasi dari Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dan juga dosen di Universitas Indonesia. Sehingga tak mungkin di pungkiri lagi, moda KRL menjadi pilihan untuk menuju ke kampus di Depok. Penggunaan KRL sebagai moda massal dan murah menjadi harapan buat semua untuk menuju tempat aktivitasnya. Menjadi harapan ke depan bahwa ada proses pada tahap konstruksi Revitalisasi Stasiun.

Difungsikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun KA Bandara

  • Bagaimana strategi regulator dan operator untuk menyeleraakan dengan kepadatan perjalanan KRL terutama di ruas Manggarai – Sudirman – Duri – Batuceper.
  • Mengingat saat inipun perjalanan KRL di ruas Manggarai – Duri telah xukup padat dan sering tertahan, apalagi bika ditambah dengan perjalanan KA Bandara Soekarno Hatta di ruas yang sama yang tentunya menuntut ketepatan waktu yang tinggi
  • Perlu strategi khusus agar tidak saling mengganggu jadwal perjalanan.

Bagaimana daya dukung lingkungan dan tata ruang di sekitar stasiun MRI

  • Mengingat tentunya revitalisasi stasiun harus, didukung penataan lingkungan sekitar stasiun yang baik dengan penyediaan prasarana ruang jalan, sarana perparkiran dan juga akses angkutan umum lain yang memadai.
  • Apalagi jika MRI akan difungsikan sebagai stasiun KA Bandara
  • Kajian Pengelolaan Stasiun Terpadu di beberapa Negara lain
  • Kita sulit memberikan perbanding telah dengan kondisi di negara lain, terutama di negara maju karena sistem perkeretaapian di kota-kota besar di Indonesia unik.

Di Indonesia, sistem operasi KA Jarak Jauh dan KA Komuter Perkotaan dijalankan di ruas yang sama dan hal ini menambah kompleksitas pengaturan operasional KA.

Negara-negara lain, KA komuter perkotaan seperti MRT Singapura, MRT Hong Kong dioperasikan pada jalur yang berbeda dengan KAJJ. Keterpaduan menjadi lebih sederhana karena cukup mempertemukan kedua jenis yang dimaksud di titik-titik stasiun transit tanpa perlu persinggungan jalur.

Transit Oriented Development

  • Sebaiknya revitalisasi stasiun MRI juga diarahkan pada konsep pembangunan berbasis simpuk angkutan umum massal (Transit Orientes Development) melalui pembangunan terpadu dengab pusat kegiatan ekonomi pemukiman yang terintegrasi dengan moda transportasi publik sebagai pusat kawasan.
  • Mengingat di kawasan Manggarai telah terdapat pusat perbelanjaan Pasaraya Manggarai dan Terminal Bus Manggarai serta Halte Trans Jakarta, maka pembangunan dapat dibuat terpadu dengan kawasan pemukiman seperti apartemen/rumah susub terjangkay layak huni dan sentra ekonomi UMKM dan juga kawasan bisnis perkantoran.

Ramah Disabilitas

  • Revitalisasi stasiun Manggarai harus menghasilkan sistem pelayanan penumpang yang ramah pengguna terutama disabilitas termasuk orang lanjut usia dan anak-anak.

Semua menjadi harapan agar pada pelaksanaan revitalisasi mengurangi kerugian dari pihak pengguna KRL.

Suasana semakin seru sekali dengan diberikan sesi tanya jawab yang pertama untuk tiga penanya, namun masih saja ada penanya yang bertanya di luar tema, sehingga kurang effektif di waktu yang sangat singkat ini. Namun pada intinya adalah keluhan pengguna KRL menghadapi proses pembangunan Stasiun Manggarai. Memang keterlambatan akan pasti akan terjadi. Perlu adanya kesabaran buat kita semua. Moderator memberikan mempersilahkan kepada ketiga narasumber menjawab pertanyaan tersebut dan juga di tambahkan  jawaban tersebut oleh pihak PT KCJ  dengan mengacu pada live tweet dari DaruStation @mhdsob dengan hastek #NgobrolTempo  bahwa,

“Kendala utama adl jml penduduk & penyebarannya yang tak merata, pastinya dampak domino terjadi pada setiap moda”.

Memang semua sudah di upayakan bersama bahkan pihak PT Transjakarta turut melakukan integrasi di beberapa stasiun agar dapat keluar dan masuk penumpang dari stasiun bisa segera di atasi dengan moda bus Transjakarta yang tersedia untuk beberapa tujuan.

Akhirnya moderator memberikan kesimpulan, kita harus bersabar hingga Tahun 2019 meskipun suasana semakin seru dan hangat karena terbatasnya waktu diskusi yang singkat. Namun menjadi pilihan dan harapan kedepan bahwa peran pemerintah untuk turut serta menyelesaikan kendala yang terjadi dan harus juga di sadari bersama perlunya kita berperan aktif memberikan saran dan pendapatnya dalam tiap kesempatan yang ada. Akhirnya pembawa acara menutup acara tersebut di akhiri dengan foto bersama ketiga narasumber. Sampai jumpa di tahun 2019 Semoga semua dapat turut serta menyaksikan Stasiun Terpadu Manggarai.

img_20161122_204236

 

 

 

 

 

Add a Comment