Qiyamul Lail: Cahaya Malam yang Menghidupkan Jiwa dan Memberdayakan Umat
KAJIAN QIYAMUL LAIL
Masjid Istiqlal – Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat
Dr. Abu Hurairah Abd. Salam, Lc., M.A. (Ketua Bidang)
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âli Muhammad.
Amma ba’du.
Segala puji bagi Allah Subhânahu wa Ta‘âlâ. Kita memohon ampun kepada-Nya atas segala dosa dan kelalaian, serta bersyukur atas nikmat iman, Islam, dan kesehatan. Pada kesempatan ini, kita menghidupkan malam dengan membahas salah satu ibadah yang sangat agung, yaitu qiyamul lail.
Masjid Istiqlal bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat. Karena itu kajian ini menjadi pengingat bahwa kekuatan sosial umat berawal dari kekuatan spiritual umat.
Apa Itu Qiyamul Lail?
Qiyamul lail adalah ibadah malam yang menghidupkan hati dan memperkuat hubungan seorang hamba dengan Allah. Ini adalah kebiasaan para nabi dan amal rutin Rasulullah ﷺ.
Allah berfirman dalam QS. Al-Muzzammil ayat 2:
“Bangunlah untuk shalat di malam hari, kecuali sedikit bagian darinya.”
Hadits Qudsi Tentang Ampunan yang Tidak Terbatas
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa Allah berfirman:
“Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampuni dosa-dosamu, apa pun itu, Aku tidak peduli.
Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, lalu engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.
Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, tetapi tidak menyekutukan-Ku, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”
(HR. Tirmidzi)
Tiga Pesan Penting Hadits Ini
-
Allah memanggil dengan penuh kasih.
Panggilan “Wahai anak Adam” menunjukkan kelembutan dan kasih sayang-Nya. Selama kita berdoa dan berharap, Allah mengampuni. -
Dosa sebanyak awan tetap diampuni.
Dosa yang menjulang ke langit sekalipun akan diampuni jika seseorang kembali kepada Allah dengan taubat yang tulus. -
Dosa sebesar bumi terhapus dengan tauhid.
Tauhid adalah syarat terbesar diterimanya ampunan. Selama tidak menyekutukan Allah, sebesar apa pun dosa, Allah datang dengan ampunan sebesar itu pula.
Mengapa Qiyamul Lail Penting untuk Pemberdayaan Umat?
- Qiyamul lail membersihkan hati pelayan umat.
- Pekerjaan sosial tidak akan kokoh tanpa spiritualitas yang kuat.
- Taubat melahirkan akhlak sosial yang baik dan menjauhkan dari kezaliman.
- Ibadah malam melahirkan kepekaan terhadap kesulitan orang lain.
Sebagaimana ditekankan oleh
Dr. Abu Hurairah Abd. Salam, Lc., M.A.
Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat Masjid Istiqlal:
“Pemberdayaan umat harus dimulai dari pemberdayaan hati. Orang yang kuat hubungannya dengan Allah, akan kuat pula baktinya kepada manusia.”
Tantangan Akhir Zaman
Kita hidup di era media sosial. Satu klik bisa menjadi dosa. Karena itu taubat harus terus dilakukan sepanjang hidup.
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 222:
“Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.”
Dan dalam QS. An-Nisa ayat 110:
“Barang siapa memohon ampun setelah berbuat zalim, ia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Penutup
Qiyamul lail menghidupkan jiwa, menghapus dosa, dan menguatkan iman. Ia juga menjadi pondasi bagi gerakan sosial dan pemberdayaan umat yang dijalankan Masjid Istiqlal.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang selalu kembali kepada-Nya, memperbaiki diri, dan memberikan manfaat bagi umat.
Wassalâmu’alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh.





