PMI 70 Tahun, Saatnya Blogger Turut Berperan.
|Museum Nasional atau bisa disebut Museum Gajah adalah lokasi yang menjadikan tempat peringatan 70 tahun PMI yakni menyelenggaran pameran foto dan benda sejarah serta berbagai seminar dengan program yang ditelah disusun dari tanggal 10 hingga 17 September 2015.
Pada hari selasa (15/09) PMI menyelenggarakan sebuah program tentang “Bincang Eksistensi PMI Di Mata Blogger” dengan di fasilitator oleh ICRC (Komite Internasional Palang Merah) yang di wakili oleh Mba Melani, pengamat media sosial, Ndoro Kakung (Wicaksono) serta pengamat blogger, Kang Arul. Tentunya acara ini juga dihadiri oleh PMR (Palang Merah Remaja) tingkat SMP dan SMA di Jakarta serta para blogger.
Tepat pada 17 September 1945 terbentuklah Pengurus Besar Palang Merah Indonesia (PMI) dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta. Awal pertama kali organisasi Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlans Rode Kruiz Afdeling Indie (NERKAI) pada 21 Oktober 1873 pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Sehingga 16 Januari 1950 pembubaran dan serah terima NERAI ke PMI karena didalam satu negara hanya ada satu perhimpunan nasional. Saat ini, PMI telah berdiri di 33 Provinsi, 371 Kabupaten/Kota dan 2.654 Kecamatan (data per Maret 2010). PMI mempunyai hampir 1,5 juta sukarelawan yang siap memberikan pelayanan.
Pembahasan berikutnya oleh Mba Melani dari ICRC (Komite Internasional Palang Merah) yang didirikan pada 1863 sebagai organisasi kemanusiaan yang netral, tidak memihak, dan mandiri. Organisasi ini bermarkas besar di Jenewa, Swiss. Sejarah awal berdirinya dimulai dari pertempuran Solferino pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, di bagian utara Italia, terjadi pertempuran antara tentara Perancis dan Austria, yang mengakibatkan sekitar 40.000 tentara terluka dan tewas. Pada saat itu, Henry Dunant seorang pengusaha Swiss, tengah melakukan perjalanan bisnis dan melewati daerah pertempuran tersebut. Hatinya bergetar menyaksikan beribu-ribu tentara dari kedua belah pihak dibiarkan menderita akibat tidak adanya pelayanan medis. Kemudian Henry Dunant mengajak penduduk setempat untuk membantunya merawat para korban tanpa membeda-bedakan mereka.
Dari kutipan diatas mengenai PMI dan ICRC, Satria Loka Wijaya selaku pemandu acara memberikan arahan kepada para hadirin dan blogger akan arti pentingnya informasi dan publikasi kepada masyarakat melalui media sosial seperti facebook dan twitter. Agar masyarakat dapat mengetahui langsung berbagai aktivitas PMI melalui kegiatan blog yang dilakukan oleh para blogger.
Ada beberapa saran dan usulan serta tips mengenai media sosial ini seperti halnya,
NdoroKakung (Wicaksono), selaku pemilik account di media sosial dengan nama dorokakung menyampaikan pendapatnya mengenai media sosial.
Tahun1998 didunia awal berkembangnya media sosial dan tahun 2000 di Indonesia mulai berkembang pesat dengan ditandai sebuah pertemuan blogger untuk saling bertukar pikiran di Jakarta.
PMI wadah gerakan donor darah dengan ditandai sebuah kegiatan blog yang dilakukan seperti oleh Bloodforlife, yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui persediaan golongan darah dan tempat untuk berbagi peduli untuk mendapatkan donor darah yang dibutuhkan.
Dalam perkembangan media sosial ini kita harus lebih berhati-hati dan mengetahui etika karena jaman sekarang lebih banyak berita ngawur, sebelum tekan tombol share perlu dipikirkan informasi itu benar. Perlu tanyakan lebih dulu dengan yang lain akan kebenaran informasi tersebut. Contoh : Gemba Bumi di Aceh, 5 tahun lalu yang di endarkan kembali sehingga menimbulkan persepsi berbeda.
Sehingga kita perlu meluangkan berbagi tips seperti halnya Blog bebas atau tempat curcol, wadah untuk menulis. Mendayagunakan untuk keperluan dan berguna untuk orang lain dan keperluan masyarakat yang luas. Salah satunya mensosialisasikan program PMI. Ikut menginformasikan ke masyarakat luas dan turut berpartisipasi.
Berbagai tip agar dapat banyak follower di media sosial antara lain dikemukan adalah,
– Coba selalu update reguler
– Coba bagikan hal2 yang baik
– Foto kegiatan dengan orang lain.
Kang Arul, menyampaikan pandangannya mengenai media sosial.
Kita berbuat kecil tetapi yang kecil menjadi mendunia. Apa yang diupload selalu dikomentari. Media sosial kita tidak mengenal mana yang benar mana yang salah. Didunia virtual semua bisa mengajak orang.
Perlu sekali ada etika didalam media sosial, seperti Jangan menggunakan hurup kapital untuk nama agar tidak terlihat marah-marah. Selalu perhatikan ASL (Age,Sex and Location). Dunia internet kita harus tarik napas dulu. Kontak Confortable, yakni berita yang dikirim teman itu apakah benar. Sehingga perlu brosing ke tempat yang lain. Seperti contoh : google dapat mengecek foto. Kalau hoax yang terkirim jangan ikut panik mengirim. Kenapa hoax, karena ingin mencari hoaxer , agar dapat di like. Ini bagian dari Business. Kita harus memberitahukan teman kita bahwa berita yang tidak baik.
Juga harus selalu diperhatikan dan berhati-hati,
– Jangan memfoto satu badan penuh,
– Jangan terlalu percaya dengan yang ada diinternet.
Berbagai tip agar dapat banyak follower di media sosial antara,
– Libatkan PMR diseluruh daerah
Acara bincang yang yang berlangsung sangat baik tentunya akan memberikan hikmah tersendiri buat para peserta yang hadir dari pihak PMR serta terutama sekali peran blogger untuk turut serta menyebarkan informasi dengan publikasi yang baik agar PMI dapat dikenal lebih luas akan peran yang sangat penting buat bangsa dan negara Indonesia. Silahkan juga berkunjung ke www.pmi.or.id atau www.icrc.org