Perjuangan Rakyat Palestina: Saatnya Tanah Air Kembali ke Pemiliknya
|Halo, Sahabat DS! 🌍
Ada satu luka yang tak kunjung sembuh, satu cerita pilu yang terus bergulir dari masa ke masa: kisah perjuangan rakyat Palestina.
Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, ada sekelompok manusia yang setiap harinya harus berjuang, bukan hanya untuk mempertahankan hidup, tetapi juga untuk mempertahankan harga diri dan tanah air mereka.
Bayangkan, tanah tempat mereka dilahirkan, tempat nenek
moyang mereka dimakamkan, kini dihancurkan sedikit demi sedikit oleh
penjajah Israel. Gaza dan Tepi Barat, yang dulu penuh dengan kehidupan dan
harapan, kini berubah menjadi puing-puing kehancuran.
Rumah-rumah rata dengan tanah, tempat ibadah dibom, bahkan sekolah dan
rumah sakit pun tak luput dari serangan.
Di balik reruntuhan itu, kita bisa melihat wajah-wajah yang penuh duka. Anak-anak yang kehilangan orang tua, para ibu yang menangis mencari anak-anak mereka, dan para ayah yang berjuang meski tubuh mereka penuh luka.
Mereka tertindas, terhina, namun tak pernah kehilangan semangat untuk meraih kemerdekaan.

Ketidakadilan yang Terus Berulang
Pertanyaan yang selalu terlintas di benak kita:
“Haruskah ketidakadilan ini terus dirasakan oleh rakyat
Palestina?”
Dunia seakan bisu dan tuli, hanya sebagian kecil
negara yang benar-benar berdiri membela mereka.
Resolusi demi resolusi lahir dari forum internasional, tetapi semuanya seperti angin
lalu.
Sementara itu, Israel terus memperluas kekuasaannya,
menggusur warga Palestina dari tanah mereka sendiri.
Apa yang terjadi di Gaza dan Tepi Barat bukan hanya konflik biasa, tapi sebuah
penjajahan modern yang dibungkus dengan politik dan propaganda.
Rakyat Palestina tak hanya kehilangan tanah, tapi juga identitas
dan kebebasan mereka.
Namun, yang paling menyakitkan adalah ketika dunia hanya menjadi penonton,
seolah-olah penderitaan mereka hanyalah drama televisi yang bisa
ditonton lalu dilupakan.
Harapan yang Tak Pernah Padam
Meski dihantam gelombang penderitaan, semangat rakyat
Palestina tidak pernah padam.
Di balik reruntuhan, selalu ada suara adzan yang menggema.
Di tengah rasa lapar dan haus, selalu ada tangan yang terangkat memanjatkan doa
kepada Allah.
Mereka percaya, sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an, bahwa tanah yang terzalimi akan kembali kepada pemiliknya yang sah.
Dan harapan itu bukan hanya tugas rakyat Palestina saja, tetapi juga tanggung jawab seluruh umat manusia yang mencintai keadilan dan kemanusiaan.

Saatnya Palestina Kembali ke Pemiliknya
Kini saatnya kita semua bersuara, saatnya dunia menyadari
bahwa Palestina adalah tanah Palestina, bukan milik penjajah mana pun.
Gaza dan Tepi Barat bukan sekadar nama daerah, tetapi simbol perjuangan dan
keteguhan hati.
Mari kita dukung perjuangan rakyat Palestina dengan doa,
aksi nyata, dan suara kita.
Karena diam sama artinya dengan membiarkan ketidakadilan itu terus terjadi.
Sudah terlalu lama mereka tertindas dan terhina.
Inilah waktunya, Palestina kembali ke pemiliknya — Palestina yang merdeka, Palestina yang damai, Palestina yang penuh keberkahan. 🌿🇵🇸
“Dan janganlah kamu mengira Allah lalai dari apa
yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh
kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata mereka terbelalak.”
(QS. Ibrahim: 42)