Mpok Nori, Dalam Drama Betawi Di Galeri Indonesia Kaya.

2015-06-21 15.57.44

Sehari menjelang HUT Jakarta ke 488, tepatnya hari minggu 21 juni 2015. Kami blogger menghadiri acara drama Betawi “We Love Mpok Nori” yang berlangsung di Auditorium Galeri Indonesia Kaya yang dipersembahkan, Teater Abang None dan Group Lenong Betawi Sinar Norray. Meskipun saat itu siang hari, matahari sangat terik diluar sana tetapi semangat untuk menghadiri acara ini sangatlah antusias sekali sebagai bentuk semangat puasa Ramadhan. Satu persatu lantai, kami naiki dengan eskalator menuju lantai 8 akhirnya sampai juga ke lokasi yang ditujuh yakni di West Mall Grand Indonesua Shopping Town. Menunggu waktu jam 14.00 dimana auditorium baru mulai dibuka kembali. Kami masuk ke Auditorium Galeri Indonesia Kaya yang merupakan wujud Bakti Budaya dari Djarum Foundation untuk turut serta melestarikan seni budaya Indonesia. Kami disambut oleh panitia yakni Abang Ilham, beliau adalah Abang Jakarta Periode 2011 dan di ajak untuk melihat lihat galeri serta sarana bagi pelaku seni budaya. Mayoritas yang mengelolah Galeri Indonesia Kaya adalah para alumni Abang None Jakarta, ujar Ilham, pada saat berkeliling lokasi galeri ini.

Galeri Indonesia kaya
Galeri Indonesia kaya

Sekitar jam 14.45, Panitia mempersilahkan hadirin untuk masuk ke ruang auditorium dimana acara drama “We Love Mpok Nori” diadakan. Pada saat itu panitia membuka acaranya dan pada kesempatan tersebut hadirin dipersilahkan berdiri untuk menyanyikan bersama lagu “Indonesia Raya”. Sangat hikmat sekali dimana disaat-saat puasa Ramadhan kita diajarkan untuk cinta tanah air dan cinta seni budaya. Setelah itu sebuah lagu betawi dipersebahkan oleh dua orang biduanita dan dilanjutkan dengan tarian topeng. Sangat unik sekali para penarinya adalah anak, cucu dan cicit dari Almarhumah Mpok Nori dan juga para pengiring musik Group Lenong Sinar Norray yang merupakan bagian dari keluarga besar Mpok Nori.

Ini adalah bukti dan komitmen dari Mpok Nori untuk terus melestarikan seni budaya Betawi hingga terus menerus dari generasi muda bahkan terangkat ke tingkat nasional sebagai bentuk konsisten meskipun beliau telah meninggalkan duka yang dalam bagi khasanah budaya Betawi. Sekarang pimpinan Group Lenong Sinar Norray dilanjutkan oleh anak dari Mpok Nori dan ini adalah bentuk estafet untuk melestarikan cita-cita Mpok Nori agar seni budaya Betawi tetap lestari. Perlu kita ketahui bahwa beliau meninggal dunia pada usia 84 tahun dan merupakan adik dari Haji Nasir almarhum, yang merupakan tokoh legendaris lenong Betawi.

Jadwal Acara juni 2015
Jadwal Acara juni 2015

Drama “We Love Mpok Nori”, adalah perpaduan antara dua seni tradisional dan modern dimana kesenian lenong yang dibawakan oleh Group Lenong Sinar Norray dengan khas dan gaya Betawi berkolaborasi dengan seni teater modern yang dibawakan oleh para alumni abang none yang terkumpul dalam komunitas Teater Abang None. Artinya cita-cita dari Mpok Nori, akan terus lestari dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan arus globalisasi. Teater Abang None yang prakarsai Maudy Koesnaedi (None Jakarta 1993) sebagai bentuk sumbangsih dan usaha dalam melestarikan budaya Betawi, serta sarana untuk memotivasi dan memberikan kesempatan kepada para Abang None Jakarta turut serta dalam usaha tersebut.

Teater AbNon dan Lenong Sinar Norray
Teater AbNon dan Lenong Sinar Norray

Kepergian Mpok Nori merupakan sebuah kehilangan besar bagi khasanah budaya Betawi. Beliau adalah sosok seniman besar yang konsisten membawa budaya Betawi sebagai identitas dan karyanya. Hingga akhir hayatnya, belaiu masih aktif manggung bersama anak dan cucu yang tergabung salam Sinar Norray kelompok seni Betawi asuhanya. Drama ini dipersembahkan untuk menghormati dedikasi Mpok Nori yang telah melestarikan kesenian Betawi dan melahirkan bibit-bibit seniman yang berpotensi untuk melanjutkan kearifan kesenian Betawi.

Pada kesempatan akhir acara, kami diperkenankan untuk mewawancarai para pemeran lenong Betawi yakni anak dari Mpok Nori dan juga cicitnya. Dimana harapan mereka agar kesenian betawi ini tetap menjadi daya pikat kota Jakarta dan terus dapat lestari serta didukung. Begitu juga saat kami mewawancarai Mpok Maudy Koesnaedi, sangat menyesalkan masih kurangnya peran pemerintah untuk turut serta membantu pelestarian seni budaya Betawi dan pada kesempatan itu juga beliau memberikan appreasi atas dukungan Djarum Foundation yang telah turut berpartisipasi melestarikan seni dan budaya yang ada di Indonesia.

Akhir acara, kami berpamitan dengan panitianya, Abang Ilham. Beliau sempat mengingatkan kembali bahwa teater Abang None akan memproduksi Sandiwara Musikal Betawi “JAWARA” yang nanti dipersebahkan pada bulan Oktober 2015. Ini adalah bentuk dari animo masyarakat yang tinggi, serta potensi dan minat untuk tetap melestarikan seni budaya Betawi.

Blogger (MSobari dan Horas)
Blogger (MSobari dan Horas)

Add a Comment