Berlantar belakang nenek moyang yang berasal dari Desa Daru, Kecamatan Jambe, Kab.Tangerang, Banten. Tentunya Mohamad Sobari atau M.Sobari atau seringkali dipanggil di kalangan masyarakat asli Desa Daru dengan panggilan Obay. Sehingga tidaklah sulit untuk bertemu dan menjangkau dikalangan akar rumput di desa dan masyarakat perkampungan. Sejak kecil saat akan berkunjung ke kampung halaman bersama keluarga selalu menggunakan transportasi Kereta Api dari mulai KA Lokomotif yang berbahan bakar solar dengan pemberhentian sementara yang bernama Pos Daru. Hanya sedikit waktu pemberhentiannya namun selalu beliau bertanya ? Tentunya ada sejarah panjang dengan keberadaan Pos Daru ini di masa lalu. (dibahas berikutnya).
M.Sobari adalah salah satu dari orang yang mencintai kampung halaman orang tuanya dari Bapak. Sejak kecil mulai dari belum SD hingga kuliah dan bahkan sampai bekerja disebuah bank swasta Internasional kerap kali datang dan berkunjung ke desa, meskipun lahir dan besar tinggal di ibukota Jakarta. Namun setelah berkeluarga dan dikarunia satu orang anak laki-laki berketetapan untuk tinggal di Desa Daru dengan memiliki rumah disana, meskipun seringkali berpindah-pindah tempat tinggal.
Berkenalan dengan M.Muchtar yang bertetanggaan meskipun lain blok disebuah perumahan di Desa Daru tetapi tetap akrab dan seringkali berangkat kerja dengan menggunakan KA Lokal Rangkasbitung di Pos Daru, tentunya dari percakapan dan obrolan selama di perjalanan menghasilkan ide membuat sebuah media sosial yang bernama DaruStation atau disingkat DS. Tahun 2011 adalah awal kita mulai merintis kegiatan-kegiatan sosial untuk mengembangkan DaruStation dan menggerakkan kemajuan Desa Daru dengan Stasiun Daru sebagai penggerak kemajuan dan juga sebagai ikon.
Seperti yang dibahas sebelumnya tentang Mohamad Muchtar atau M.Muchtar tentunya tidak begitu beda ceritanya, namum ada yang lebih menarik dari lika liku M.Sobari yang merupakan negosiator dan juga kerap menjalankan konsep program yang telah dibuat bersama M.Muchtar. Konsep program adalah sebuah rancangan program yang akan menggerakkan sebuah kegiatan. Melalui kehandalan melakukan pendekatan di kalangan pemerintah ataupun instansi tertentu maupun pendekatan tokoh masyarakat dan masyarakat akar rumput diperkampungan Desa Daru. Menjadikan program berjalan dengan baik yang tentunya berpihak kepada orang banyak.
Berawal dari bergerak hatinya atas dorongan dan dukungan sang istri untuk membantu masyarakat daru yang mengalami masalah akan terjadi pembatasan penumpang KA Lokal Rangkasbitung yang akan diterapkan oleh PT KAI Daop 1 pada tahun 2012, akhirnya turut membantu dengan diterpilihnya beliau sebagai Sekretaris RPJKA (Rumpun Pengguna Jasa Kereta Api) pada rapat yang diadakan di MI At Ittihad pada awal tahun 2011 yakni sebuah pergerakkan yang sudah ada sejak awal tahun 1998 untuk turut memperhatikan pengguna KA di Pos Daru. Namum seiring waktu berjalan para pengurus dan anggota RPJKA tidak berjalan dengan baik dan effektif. Sehingga beliau mengundurkan diri dan bersama M.Muchtar membuat komunitas yang berbasis di lingkup Desa Daru tetapi terjangkau keseluruh lintas barat yakni DaruStation atau DS. Sebuah Komunitas berbasis media sosial sehingga dari sinilah semua kegiatan yang dilakukan oleh DS dapat dibagi bersama dengan para anggota yang ada di sekitar Desa Daru dan bahkan seluruh desa yang ada di Kec.Jambe, Kab.Tangerang, Banten.
Pada awal berdirinya DS sebagai media sosial di www.facebook.com/daru.station tidaklah mudah dan ada beberapa warga di sekitarnya yang melakukan hack hingga hampir 3 kali dan bahkan ada beberapa warga yang berusaha menutupi jadi dirinya dengan melakukan teror di media sosial DS. Tuhan YME selalu melindungi kami, bahwa kebaikan selalu dibalas dengan kebaikkan. Memang mereka tahu bahwa DS akan menjadi besar dan populer karena dengan usahanya menampung informasi dari masyarakat sekitarnya. Hal hasil segala tindak tanduk oknum masyarakat tertentu terditeksi dengan baik. Ternyata orangnya adalah mereka yang justru aktif diberbagai kegiatan desa dan ingin eksis dengan keberadaan daru yang tetap tidak maju tetapi menguntungkan dirinya sendiri.
Mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2014, DS melakukan negoisasi dengan mereka yang terkait dengan pembangunan Stasiun Daru. Tentunya dengan Pemerintah Provinsi Banten di Kota Serang, Pemerintah Kab.Tangerang, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub RI, PT KAI dan PT KCJ serta dengan Yayasan Putri Indonesia, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah serta berbagai komunitas lainnya. Hal hasil sedikit demi sedikit menjadi banyak yang mengetahui keberadaan DaruStation sebagai Komunitas yang berbasis media sosial yang menampung berbagai aspirasi dari seluruh masyarakat pengguna KA di lintas barat. Tak kenal maka tak sayang, ternyata pribahasa ini sangat effektif memperkenalkan DaruStation.
Pasca pemblokiran KA Lokal Rangkasbitung di Stasiun Daru pada tahun 2012. DaruStation (DS) mengirimkan surat permohonan kepada Presiden RI, DPR RI, Kemenhub RI, Dirjen Perkeretaapian dan Dirut PT KAI serta Kahumasda 1 PT KAI. Hal hasil akhirnya revitalisasi untuk Pos Daru menjadi Stasiun Daru dapat dilakukan segera yang pertama di lintas barat. Inilah pergerakkan untuk kemajuan yang lebih baik. Untuk mendukung revitalisasi dan masuknya KCL lintas Maja, maka kami melakukan sosialisasi ke para pelajar pada tingkat pertama dan atas di sekolah-sekolah yang berada di Kec.Jambe, Kab.Tangerang, Banten. Tentunya mendapat penghargaan yang sangat baik oleh guru-guru dan siswa-siswi. Tetapi ada sedikit halangan yang dilakukan oleh seseorang oknum petugas administrasi sekolah yang melarang DS melakukan sosialisasi tersebut. Namun dengan bekal akar rumput oleh M.Sobari dapat diklarifikasi langsung ke Kades Daru, sehingga dapat dipengerti dan dipahami dengan baik.
Salah satu Koran Ibukota yang membahas demo di Stasiun Daru, pada tahun 2011Kesalahan fatal PT KAI yang tidak mencatat jumlah penumpang di Stasiun Daru seharusnya per tahun 2011 adalah sekitar 1200-1300 pengguna setiap harinya.
Semua tidak berjalan begitu saja tetapi harus ada upaya usaha dan doa dengan semangat meskipun masih banyak orang yang memandang sebelah mata. Sosialisasi berkutnya pada tahun 2012 adalah dengan membagikan stiker DS yang berisi Gerakan Cinta KA (GACIKA) dengan membagikan 10.000 buah stiker tersebut dari awal keberangkatan KA Lokal Rangkasbitung – Tanah Abang pada jam 5.00 pagi hingga jam 9.00 pagi saat KA berakhir di pagi hari menuju Jakarta. Tentunya ini dilakukan untuk menjelaskan akan manfaat yang akan dirasakan oleh kita semua jika kita dengan tertib dan teratur menjalankan himbauan dan peraturan yang ada dengan selalu memberi karcis.
Himbauan spanduk masyarakat kepada Pengguna KA untuk selalu membeli karcis sebelum terjadinya demo pemblokiran kA tahun 2012
Pada lain kesempatan di sebuah acara yang diadakan
oleh Majalah Tempo tentang Kereta Commuter Line (KCL) yang diselenggarakan di
CitiWalk pada tahun 2012 dimana pada saat itu memang sedang dilakukan berbagai
peraturan mulai pelarangan ataper hingga kuliper yakni pengguna KCL yang naik
diatap dan duduk di kursi lipat serta juga penyesuaian tarif yang berlaku. Dari
sinilah DS memperkenalkan diri ke berbagai kalangan baik kepada sesama pengguna
KA, media surat kabar dan lain sebagainya. Dan juga salah satu dari para
hadirin ada yang menulis tentang profile M.Sobari.
http://commuterline.com/component/content/article/20-sosok/127-mohamad-sobari-dan-program-green-station.html
Tentunya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh M.Sobari sebagai Sekretaris DaruStatiom, tentunya mendapatkan arahan dari mentornya yakni M.Muchtar sebagai Ketua DaruStation. Setiap waktu kami berkomunikasi dengan berbagai kesempatan baik melalui handphone, WhatsApp, BBM atau media sosial facebook masseger. Segala petunjuk dilakukan agar pada saat dilapangan bisa berjalan dengan baik. Semua dilakukan bersama dengan diskusi dan kerjasama yang baik dan terarah.
Apa saja yang pernah dilakukan dengan program DS ?
Dari tahun ke tahun seperti tahun 2011 sosialisasi Stasiun Daru dan KCL Maja ke
pelajar (https://m.youtube.com/watch?v=luP9eCSpHhQ) dan
masyarakat umum, tahun 2012 sosialisasi DaruGreenStation di Kantor Desa Daru
dengan mengundang seluruh lapisan masyarakat dari tingkat provinsi, kabupaten,
Kecamatan hingga tokoh masyarakat lainnya, tahun 2013 sosialisasi
DaruGreenSchool di SMP PGRI Daru, tahun 2014 permohonan ke Satker Dirjen
Perkeretaapian untuk perbaikan jalan akses ke Stasiun Daru dan negoisasi
pembatalan peraturan KA Lokal Rangkasbitung yang tidak berhenti di Stasiun Daru
per 1 Januari 2015, yang akhirnya terealisasi berhasil pada akhir Desember
2014. Ini semua adalah upaya yang terus dilakukan hingga kini. Tentunya pada
tahun 2015, DS berharap agar Stasiun Daru menjadi stasiun yang bisa dijadikan
percontohan dengan memanfaatkan lahan stasiun yang masih belum di pergunakan
seperti untuk parkiran kendaraan bermotor dan fasiltas lainnya serta
stabling/parkir KCL pada jalur 3.
Saat ini pengguna KA di Stasiun Daru sudah sangat banyak di dukung oleh jalan betonisasi yang sejak dilakukan pembangunannya pasca sosialisasi DaruGreenStation pada 29 Sep 2012 yang hampir menyeluruh di Kec.Jambe, Kab.Tangerang, Banten. Para pengguna KA di Stasiun Daru mulai dari Desa Batok dan Desa Cilaku di Kec.Tenjo, Bogor hingga ke Desa Sentul, Desa Ciatuy dan Desa Sodong di Kec.Tigaraksa. Serta dari pengamatan DS adalah banyaknya para pendatang dari Jabodetabek yang akan berurusan ke Komplek Perkantoran Pemda Kab.Tangerang di Kota Tigaraksa yang berjarak beberapa kilometer tidak terlalu jauh dari Stasiun Daru. Seperti halnya pengurusan tanah di BPN Kab.Tangerang (Badan Pertanahan Nasional), pengurusan ke pengadilan negeri dan agama, bahkan untuk urusan lainnya.
Informasi melalui media sosial di fanpage www.facebook.com/daru.station dan web blog www.darustation.com www.darustationkita.com serta twiter DaruStation @mhdsob mempermudah kepada pengguna KCL lintas Maja untuk menuju lokasi di sepanjang jalur keretaapi di arah Rangkasbitung ini. Kesiapan ini harus selalu diantisipasi oleh DS yang dengan sukarela melakukan kegiatan tanpa ada imbalan apapun dan tentunya banyak waktu yang berharga selalu disisihkan untuk kegiatan sosialisasi ini.
Biarlah yang baik itu datangnya dari Tuhan YME dan yang buruk menjadi milik DS. DS sebagai Komunitas Stasiun Daru dan juga dengan program Green Station yakni Stasiunku Bersih Stasiunku Hijau. Harapan kami agar kebaikkan ini dapat di dengar kepada pihak-pihak tertentu agar diteruskan kepihak yang terkait agar upaya DS dapat terus berlangsung sehingga tercipta dan terealisasi kemajuan di masa depan. (KangObay 250715)