Menyaksikan Kemegahan Tiga Stasiun KA di Lintas Barat Karya DJKA

Sebuah kebanggaan buat Komunitas Blogger Indonesia TDB (TaudariBlogger) pada Hari Sabtu (9/5) untuk dapat menyaksikan secara langsung datang berkunjung ke tiga stasiun yang akan di resmikan segera dan bersama Kepala Humas Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub RI, Joice Hutajulu, kami berkunjung ke Stasiun Maja, Stasiun Parungpanjang dan Stasiun Kabayoran yang pembangunan di mulai sejak tahun 2015. Perlu banyak pemahaman buat masyarakat bahwa Kemenhub, RI selaku regulator yang telah membangun stasiun-stasiun yang berstandar Internasional.

Kepala Humas DJKA, Joice Hutajulu dan Inisiator TDB, M,Muchtar
Kepala Humas DJKA, Joice Hutajulu dan Inisiator TDB, M,Muchtar

Stasiun yang telah dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kemenhub RI ini menjadi kembanggaan buat Jalur Maja yang berada di lintas barat. Tentunya peran serta pemerintah untuk turut memberikan pelayanan yang nyaman dan aman sesuai dengan UU Perkeretaapiaan dan juga di terbitkan SPM (Standar Pelayanan Minimum). Disamping itu peran serta masyarakat, sangat diperlukan dan juga pihak operator dalam hal ini PT KAI Daop 1 dan PT KCJ turut melayani pengguna KA/KRL di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi).

Persiapan Naik KRL Maja
Persiapan Naik KRL Maja

Menjelang akan di resmikan tiga stasiun ini yakni Stasiun Maja, Stasiun Parungpanjang dan Stasiun Kebayoran. Pihak Dirjen Perkeretaapian (DJKA) mengundang blogger untuk menyaksikan terlebih dahulu. Namun sebagai sesuatu yang menarik sehingga TDB memberikan nama group WhatsApp “Blogger Wisata Stasiun DJKA”. Memang segala informasi dan koordinasikan melalui group WhatsApp agar dapat lebih mudah dan cepat.

Situasi KRL Maja
Situasi KRL Maja

Diawal perjalanan ini, kita berkumpul di Stasiun Palmerah. Hal ini menjadi sangat mudah dan strategis karena keberadaannya terintergrasi dengan bus feeder Transjakarta. Stasiun Palmerah yang berada di perbatasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, sungguh teramat indah dan megah sehingga untuk berkumpul tidak menjadi masalah yang berarti. Di dekat charger handphone berwarna merah, kita berkumpul dan satu persatu teman-teman blogger hadir, baik yang dari Tigaraksa, Depok, Serpong dan lainnya yang telah siap di lokasi seperti petunjuk beberapa hari di group WA, agar berkumpul tepat waktu pada jam 8.30 pagi. Berdasarkan data kehadiran ada 30 peserta, namun ada 3 yang berhalangan hadir karena beberapa sebab. Namun hal itu tidak menjadi masalah untuk tetap berjalannya acara ini.

Bersama Kahumas DJKA di perjalanan KRL Maja
Bersama Kahumas DJKA di perjalanan KRL Maja

Berdasarkan Jadwal GAPEKA 2015 (Grafik Perjalanan Keretaapi) bahwa KRL tujuan terakhir Stasiun Maja akan tiba pada jam 09.10 di Stasiun Palmerah. Kita semua sudah bersiap di peron jalur 1 dan di saat menanti KRL, Mba Joice bisa dipanggil akrab teman-teman blogger memberikan ulasan beberapa hal tentang peran serta DJKA dalam membangun berbagai instraktrur yang ada. Sebagai awal perjalanan ini tentunya Stasiun Palmerah (sudah diresmikan dahulu oleh Menhub RI, Iqnatius Jonan) menjadi saksi terbaik bagi terlaksananya “Blogger Wisata Stasiun DJKA” yang pertama dan semoga menjadi awal yang baik buat para blogger dapat mensosialisasikan keberadaan stasiun-stasiun yang telah dibangun oleh DJKA. Melalui medsos dengan mention ke @perkeretaapian dan @taudariblogger dengan hastag #KaryaDJKA dan sempat dua jam menjadi top ten untuk trending topic.

Perjalanan KRL tujuan akhir Stasiun Maja memakan waktu hampir satu jam lebih. Meskipun pada saat ini libur panjang sehingga KRL pada jam 09.10 terlihat padat penumpang. Akhirnya kita bisa masuk ke dalam KRL dan berdiri. Memang sangat nyaman dan dingin, sehingga memberikan kesejukkan bagi penumpangnya. Pengelolahan KRL oleh PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) menjadikan seluruh Jabodetabek terhubung melalui jalur rel dan stasiun yang baik.

Foto Bersama di Stasiun Maja
Foto Bersama di Stasiun Maja
Koordinator TDB, M.Sobari di Stasiun Maja
Koordinator TDB, M.Sobari di Stasiun Maja

Stasiun Maja yang berada di Kabupaten Lebak, Banten. Ternyata memiliki bangunan stasiun yang megah, dimana bangunan lama telah dibongkar karena memang sudah sangat rusak. Penataan stasiun ini sudah sangat baik sekali. Lokasinya sangat strategis karena berada di perbatasan Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor. Para blogger dapat menyaksikan keadaan sekitarnya dari stasiun yang masih baru ini. Meskipun saat itu cuaca sangat terik matahari bersinar cerah. Tampak fasilitas stasiun dilengkapi mushola, toilet, lift dan lain-lain sesuai SPM untuk stasiun. Memang atap dari bangunan di lantai atas tidak terlalu tinggi, namun begitu sangat memiliki nilai seni yang tinggi. Harapan blogger, agar bangunan yang tersedia ini dapat di jaga agar terpelihara dengan baik.

Stasiun Parungpanjang
Stasiun Parungpanjang

Sekitar jam 11.30, kami semua bersiap untuk melanjutkan perjalanan Wisata Stasiun DJKA berikutnya ke Stasiun Parungpanjang. Stasiun ini berada di Kabupaten Bogor dan berada di bagian barat. Mengunjungi stasiun, kita melihat tiang-tiang peron dengan gaya yang khas seperti huruf “Y”. Selanjutnya menaiki tangga ke atas, kita menyaksikan keadaan bangunan stasiun yang baru ini dengan atap sedikit lebih tinggi. Fasilitas di stasiun ini cukup lengkap khusus untuk disabilitas dilengkapi toilet khusus. Tampak ada bangunan bekas loket sebelumnya dengan tiang-tiang yang sejajar dengan pintu keluar seperti hall. Keadaan di luar stasiun selalu ada pasar yang sedikit kumuh, perlunya Pemerintah Kabupaten Bogor, segera menata pasar dan terminal yang berada, memang dekat stasiun.
Waktu makan siang jam 12.00, kami para Blogger TDB menuju Rumah Makan Padang yang paling dekat dengan stasiun. Suasana sekitar Stasiun Parungpanjang, juga memiliki jalan beton yang rusak akibat banyaknya truk-truk batu dan pasir yang tak terkendali.

Makan Siang Bersama di Parungpanjang
Makan Siang Bersama di Parungpanjang

Sebelum kita meninggalkan Stasiun Parungpanjang, terlebih dahulu sholat dzuhur di mushola yang berada di stasiun, dimana tempat wudhu berbeda antara laki dan wanita, juga tersedia ruang menyusui. Selanjutnya kita berkumpul kembali di jalur satu untuk melanjutkan ke stasiun berikutnya dengan bersama-sama menggunakan KRL tujuan Tanah Abang.

Perjalanan KRL yang sangat nyaman
Perjalanan KRL yang sangat nyaman

Perjalanan KRL tujuan Tanah Abang, semua dapat duduk karena memang tidak begitu penuh menuju ke arah Jakarta. Sambil duduk dengan nyaman, sebagian teman-teman ada yang tertidur dengan pulas dan nyaman. Memang ini merupakan “Wisata Stasiun DJKA” menjadikan stasiun sesuatu tujuan buat wisatawan lokal khususnya di seputar Jabodetabek. Sekitar 40 menit waktu yang di tempuh untuk menuju 3 stasiun terakhir yakni Stasiun Kebayoran.

Teman Blogger Wawancara dengan Joice Hutajulu, Kahumas DJKA
Teman Blogger Wawancara dengan Joice Hutajulu, Kahumas DJKA

Suara adzan ashar terdengar saat tiba di Stasiun Kebayoran. Kami semua tiba kembali di Jakarta serta memperhatikan keadaan sekitar stasiun yang memang selalu berdampingan dengan pasar, namun pasar-pasar yang ada di sekitar stasiun cenderung terlihat kumuh. Namun inilah PR (Pekerjaan Rumah) buat Pemeritah Daerah (Pemda) di seluruh sepanjang perlintasan KA agar menata dengan baik. Kami berkeliling di stasiun yang hampir rampung pengerjaan pembangunan stasiun ini. Semua fasilitas lengkap baik lift dan eskalator serta fasilitas lainnya akan terpenuhi dengan sempurna. Pada kesempatan tersebut Mba Joice, menjelaskan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para Blogger dan selanjutnya berpamitan serta meminta kepada para blogger TDB untuk turut mensosialisasikan stasiun-stasiun yang telah dibangun oleh DJKA melalui blog masing-masing dan di share ke medsos agar masyarakat paham akan peran DJKA yang sesungguhnnya setelah “Menyaksikan Kemegahan Tiga Stasiun KA di Lintas Barat Karya DJKA”.

Add a Comment