Mengenal KOPI, Untuk Sinergi Blogger Dan Jurnalis Online Pesona Indonesia

Pagi ini sebuah Forum baru telah lahir di Indonesia yakni KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia) dengan pendeklarasian yang dilakukan bersama para peserta baik blogger dan jurnalis. Tepat pada jam 09.00 hari Kamis (26/11/2016) dengan di awali menyanyi bersama Lagu Indonesia Raya serta menyaksikan video Sapta Pesona dan video Batavia Travel Writing.Menjadi kebanggaan buat kita semua yang hadir pada pagi ini menjadi saknsi bagi lahirnya pendeklarasian KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia). Kemudian satu persatu perserta mengenali diri agar kita semua mengenal satu dengan yang lainnya dengan banyak peserta 37 orang. KOPI menjadi salah satu solusi untuk mengembangan parawisata Indonesia dengan bersama dengan tulisan yang indah dan menarik bagi kemajuan Indonesia.

Deklarasi KOPI Ki-Ka, Kak Arul, Bp Asnawi dan Bp Iqbal
Deklarasi KOPI Ki-Ka, Kak Arul, Bp Asnawi dan Bp Iqbal

Asnawi Bahar sebagai Ketua DPP Asita, sebagai narasumber menjelaskan tentang Asosiasi Agen Travel untuk turut memberikan arahan tentang wisata Indonesia sebagai destinasi terbaik di Indonesia. Wisata adalah industri dari hulu ke hilir dan perlu ada dukungan pemerintah. Beberapa hal yang tertinggal dengan dengan negara tetangga seperti Singapore dan Malaysia. Pengembangan produk wisata adalah bagian kerja Asita dengan mengembangkan produk tersebut. Perlu ada market research dan spionase reseach agar melihat perkembangan wisata. Beberapa negara sudah melakukan berbagai hal yang unik seperti wisatawan Jepang melakukan aksi yang menarik dengan melakukan penyelaman di dasar laut indonesia dari Bali ke Bayuwangi dan juga berbagai wisatawan lainnya seperti Cina dan Korea.

Membangun building parawisata Indonesia sebagai industri parawisata. Indonesia telah siap untuk menghadapai MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada Desember 2015. Peran pemerintah Indonesia harus selalu mendukung kemajuan parawista Indonesia tanpa dukungan pemerintah kemajuan parawista Indonesia semua tidak ada gunanya.

Asnawi menyampaikan beberapa hal yang menarik dari sebuah kemajuan industri parawisata. Peran media sangatlah penting sekali dan beberapa hal baik good news maupun bad news. Sebuah kejadian kecil seperti berbagai peristiwa yang terjadi yang diangkat oleh media yang menyebabkan wisatawan takut untuk datang ke Indonesia. Misalnya kejadian perkelahian, bencana asap, kriminalitas dll. Target parawisata dari luar negeri adalah 10 juta orang pada tahun 2015. Potensi Indonesia sesungguhnya sangat besar namun belum tersentuh dengan sentuhan teknologi. Singapore yang tidak memiliki budaya yang besar tetapi dapat mengembangkan wisata dengan teknologi yang dikemas sedemikian rupa dan menjadi menarik. Thailand juga mengandalkan parawisata dengan kemasan budaya yang menarik dan mendukung parawisata sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan manca negara. Malaysia dapat mengemas dengan baik budaya dan teknologi.

H.M Iqbal dari Kementrian Pariwisata memberikan penjelasan tentang pariwisata. Namun sebelumnya memberikan yel-yel seperti Pesona Indonesia………….. dan disambut dengan meriah oleh para peserta Wonderfull………………. Kemajuan pariwisata juga menjadi tanggungjawab bersama seperti sarana prasaran jalan yang dilakukan KemenPPU, Transportasi juga dilakukan oleh Kemenhub dll. Kebersihan toilet-toilet di bandar udara sangat berpengaruh sekali bagi citra Indonesia. Tahun 2019 pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan manca negara

Pengembangan wisata menjadi tanggungjawab bersama dan peran para blogger sangat perlu untuk turut mempromosikan parawisata Indonesia. Begitu juga jurnalis untuk turut membantu memberitakan keadaan parawisata Indonesia dengan baik. Koalisi ini sangat sinergi bagi kemajuan pariwisata Indonesia. Dengan tulisan para blogger dan jurnalis sebanyak 37 orang menjadi harapan agar masyarakat mengenal pesona Indonesia serta memberikan pengaruh bagi pembaca agar turut serta berantusias untuk maju bersama.

 

Foto Bersama Putri Pariwisata
Foto Bersama Putri Pariwisata

Pemaparan berikutnya adalah El-John sebagai sesi II pengisi panel berikutnya adalah Jonnie Sugiarto yang memiliki account media sosial yang sama. Dengan kehadiran Putri Pariwisata memaparkan tentang pariwisata Indonesia dengan melengkapi ketiga Putri Pariwisata dengan berbagai bidang keahlian untuk menjadi daya tarik pariwisata Indonesia. Peran pemerintah masih terasa kurang sekali dalam mendukung pariwisata.

Wandha Utari sebagai Miss Marine Toriusm Indonesia 2014 untuk mempromosikan wisata Indonesia dan juga memiliki talenta lainnya seperti menyanyi dan menarik juga sebagai jurnalis. Miss Southeast Asia, Tourism Ambassadress Indonesia 2015, Vivies Anjadi yang berasal dari provinsi Riau yang memiliki keahlian pantun. Febrianingsih Archim Tomonglo, Miss Medical Tourism Indonesia 2015 merupakan putri berasal dari Toraja, Sulawesi Barat. Lahir dan besar di Timor Leste, pernah bekerja disebuah bank dan sekarang menjadi konsultan keuangan.

Kemasan wisata Indonesia kurang menarik hal ini disebabkan adalah kurangnya SDM dan pengolahan SDA yang maksimal. Sebuah daya tarik dalam kemasan yang menarik dan mengefesienkan biaya akan menjadi harapan kemajuan pariwisata. Masalah promosi harus go digital karena semua orang sudah mempunyai sosial media. Menurut Pak Jonnie Sugiarto mengharapkan KOPI sebagai salah satu solusi untuk mensosialisasikan pariwisata Indonesia. Peran Putri Pariwisata telah dimanfaatkan oleh Kementrian Pariwisata untuk mempromosikan pariwisata dan juga Kementrian Hankam juga perlu memanfaatkan Putri Pariwisata saat melakukan penjualan senjata dan tanker di Brunai Darussalam.
Dunia pariwisata tidak lepas dari bisnis yang harus menguntungkan Indonesia. El-John memberikan kesempatan sekolah untuk melanjutkan S2 agar kualitas putri-putri Indonesia dengan baik dan juga tidak ada ikatan dinas. Inilah yang menjadi harapan agar putri-putri Indonesia lainnya untuk turut berpartisipasi menjadi Putri Pariwisata. Kemajuan Indonesia hanya dapat mengandalkan kekayaan seni budaya Indonesia dan kekayaan alam serta menjadi harapan terbaik. KOPI menjadi solusi untuk memberikan informasi melalui media sosial sebagai cara penyampaian yang murah, cepat dan tepat sasaran.

Add a Comment