Komitmen Rakornas SMK Pariwisata se-Indonesia di Batam, Kepri

Sebuah perhelatan besar yang diadakan oleh Kemenpar RI dengan mengundang Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata se-Indonesia dalam rangka Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) yang diadakan di Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau, mulai tanggal 30 Maret hingga 1 April 2016.

Hadir dalam rakornas yang baru pertama kali diselenggarakan Deputi BPKK, Kemenpar ini antara lain Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, Dirjen Kelembagaan Kementerian Ristek & Dikti Dr. Ir. Patdono Suwignjo, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud Hamid Muhammad, Sekda Kepri Reni Yusneli, dan Sekjen Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Djunaedi.

Ki - Ka, Deputi BPKK Ahman Sya, Sekda Kepri Reni Yusneli, dan Sekjen Gabungan Industri Pariwisata Indonesia  (GIPI) Didien Djunaedi dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI ,Ferdiansyah
Ki – Ka, Deputi BPKK Ahman Sya, Sekda Kepri Reni Yusneli, dan Sekjen Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Djunaedi dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI ,Ferdiansyah

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (Deputi BPKK) Kementerian Pariwisata menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata se-Indonesia di Hotel Harmoni One Center Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Rakornas mengangkat tema “Peningkatan Kualitas dan Daya Saing lulusan SMK Pariwisata di era Masyarakat Ekonomi ASEAN” yang dibuka oleh Deputi BPKK Ahman Sya tersebut berlangsung selama tiga hari (30 Maret hingga 1 April 2016) membahas sejumlah agenda utama seputar komitmen para stakeholder khususnya lembaga pendidikan dalam mencetak SDM pariwisata berkualitas agar mampu bersaing di pasar kerja era pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Pemerintah (Kemenpar) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM pariwisata yang tahun ini diwujudkan dalam program kegiatan antara lain memfasilitasi kegiatan sertifikasi bagi 35.000 tenaga kerja sektor pariwisata. “Angka ini mengalami kenaikan 100% dari target tahun 2015 yang lalu sebanyak 17.500 tenaga kerja,” kata Ahman Sya.

Selain itu Kemenpar juga melakukan program kegiatan memfasilitasi pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata di 34 provinsi serta pelatihan dasar pariwisata untuk 17.600 orang di seluruh Indonesia. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan yang tahun ini mentargetkan kedatangan 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air. “Pelatihan dasar pariwisata antara lain berupa pemberian pemahaman dan pelatihan penerapan Sapta Pesona (keamanan, ketertiban, kebersihan, kenyamanan, keindahan, keramahtamahan, dan kenangan) bagi SDM pariwisata sebagai kunci utama dalam menciptakan pelayanan prima bagi wisatawan dalam rangka peningkatan daya saing,” kata Ahman Sya.

Ada tiga (3) komitmen yang diharapkan lahir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata se-Indonesia di Hotel Harmoni One Center Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (30/3).

Pertama, mendorong mensukseskan pembangunan pariwisata Nasional, mengingat sektor ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, mengatasi kemiskinan, dan melestarikan lingkungan atau pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment.

Kedua, meningkatkan kurikulum berbasis kompetensi dengan peningkatan di berbagai bidang.

Ketiga, SMK Pariwisata harus memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata sendiri.

Komitmen ini diyakini akan mencetak SDM pariwisata yang andal dan profesional berstandar ASEAN.

Tahun 2015 daya saing SDM pariwisata Indonesia di tingkat ASEAN masih berada di ranking 5 di bawah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina, sedangkan di tingkat dunia berada di rangking 53 dari 141 negara atau jauh tertinggal dari Singapura di ranking 3 dan Filipina di ranking 42 dunia.

Menurut Deputi BPKK Ahman Sya, dalam upaya meningkatkan daya saing, sejumlah kelemahan SDM pariwisata kita harus diperbaiki terutama dalam hal penguasaan bahasa Inggris, “SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal yakni; penguasaan bahasa asing terutama Inggris, teknologi informasi (IT), maupun manajerial. “Untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata kita, tiga hal ini menjadi fokus perhatian,” kata Ahman Sya.

Melalui Rakornas SMK Pariwisata, menurut Ahman Sya, akan menjadi komitmen bersama antara pemerintah dan stakeholder khususnya bidang pendidikan untuk mendukung program penciptaan SDM pariwisata berkualitas agar dapat memenangkan persaingan. Tenaga kerja pariwisata Indonesia diharapkan akan mudah mengisi peluang kerja di sektor pariwisata khususnya untuk 38 job titles yang telah disepakati bersama dalam Mutual Recognation Arrangement (MRA) Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Pemerintah telah menetapkan sektor pariwisata sebagai leading sector karena industri jasa ini menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja yang besar. Tahun ini target pariwisata mendatangkan 12 juta wisman dan 260 juta pergerakan wisnus serta akan menghasilkan devisa sebesar Rp 172,8 triliun dan menyerapkan 11,7 juta tenaga kerja.

Rakornas SMK Pariwisata se-Indonesia diikuti 400 peserta dari perwakilan SMK Pariwisata seluruh Indonesia, perwakilan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan pengembangan SDM meningkatkan SDM Pariwisata yang tersertifikasi sesuai dengan standar MRA ASEAN.

Banyak harapan yang ingin dicapai oleh semua pihak dan melihat tujuan positif Rakornas ini demi terbentuknya komitmen meningkatkan SDM pariwisata Indonesia serta tercapainya target yang akan dituju bersama untuk pengembangan dan kemajuan Pariwisata Indonesia.

Rakornas SMK Pariwisata se-Indonesia di Hotel Harmoni One Center Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)
Rakornas SMK Pariwisata se-Indonesia di Hotel Harmoni One Center Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)

Add a Comment