KKN Desa Daru 2025: Ketika Jas Hijau Menyatu dengan Tanah, Warga, dan Waktu

Oleh: Kontributor @darustation


Kami menyimaknya pertama kali lewat unggahan foto di Instagram. Seragam hijau khas kampus, senyum tulus anak muda, dan suasana desa yang tenang. Tertulis di sana:

“MAHASISWA KKN DESA DARU 2025 – UNIVERSITAS CENDIKIA ABIDTAMA”

Tapi ketika kami menelusuri lebih jauh, kami sadar… ini bukan sekadar foto dokumentasi. Ini adalah kisah nyata pengabdian, kerja sama, dan pembelajaran yang tidak bisa didapat di balik meja kuliah.

Seragam Hijau di Tengah Sawah dan Jalan Tanah

Ada hal yang menghangatkan hati saat melihat seragam hijau mahasiswa Universitas Cendikia Abditama menyatu dengan latar pedesaan Desa Daru. Mereka bukan datang untuk difoto. Mereka datang untuk ikut bekerja, belajar, dan hidup bersama warga.

Dari kegiatan mencabut singkong, bertanya ke rumah-rumah warga, hingga naik motor bersama menyusuri jalan kampung, semuanya menunjukkan bahwa:

KKN bukan hanya tentang menjalankan program. Tapi tentang memahami kehidupan.

Mencabut Singkong, Menggali Nilai

Kami menyaksikan bagaimana dua mahasiswi duduk berjongkok di ladang singkong, mencabut akar yang dalam dan keras. Itu bukan sekadar aktivitas tani. Itu adalah pelajaran diam-diam tentang:

  • Ketekunan
  • Keringat yang tak terlihat
  • Rantai pangan yang sering kita lupakan

Bagaimana bisa memahami masyarakat jika tidak menyentuh apa yang mereka tanam dan makan?

Mahasiswa juga membantu menjemur opak, lalu mengangkat dan menyimpannya. Proses ini membuka mata bahwa pangan bukan hanya soal makan, tapi soal tradisi dan ketekunan.

Membersihkan Mushola: Merawat Iman dan Kebersamaan

Mahasiswa ikut serta membersihkan mushola yang sedang dibangun. Mereka menyapu, mengepel, memindahkan material bangunan, dan menata perlengkapan ibadah.

Tak ada jabatan, tak ada batasan. Hanya kerja sama dalam sunyi, menyatukan antara generasi muda dan masyarakat dalam semangat gotong royong.

Posyandu dan Tumbuh Kembang Anak

Di kegiatan posyandu, mahasiswa membantu menimbang balita, mencatat data, dan memberikan vitamin serta paket tambahan gizi dari kepala desa. Kegiatan ini memperlihatkan bahwa pembangunan desa dimulai dari perawatan terhadap anak-anak.

Dari proses ini, mahasiswa belajar makna kehadiran, perhatian, dan pentingnya program kesehatan yang berkelanjutan.

Pembuatan NPWP: Menghubungkan Warga dengan Administrasi Negara

Salah satu kontribusi mahasiswa yang jarang terlihat adalah saat mereka membantu warga membuat NPWP. Mereka mendampingi, menjelaskan manfaat, dan membantu mengisi formulir.

Beberapa manfaat NPWP yang dijelaskan:

  • Untuk akses program bantuan pemerintah
  • Persyaratan membuka rekening atau UMKM
  • Tanda kepemilikan identitas fiskal

Mahasiswa menjadi jembatan literasi administrasi yang nyata bagi masyarakat.

Mengenal Struktur Pemerintahan Desa

Mahasiswa tak hanya aktif secara fisik, tapi juga belajar langsung sistem pemerintahan desa:

  • Kepala Desa sebagai pemimpin administratif
  • BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sebagai legislatif desa
  • RT/RW sebagai penghubung pelayanan publik
  • Jaro sebagai tokoh kampung yang masih aktif dan dihormati

Struktur ini memperlihatkan bahwa desa tidak hanya diatur oleh aturan negara, tetapi juga oleh nilai lokal dan kearifan budaya.

Sholawatan: Doa yang Menyatukan

Pada malam tertentu, mahasiswa berkumpul bersama warga dalam acara sholawatan. Mereka larut dalam lantunan pujian kepada Rasulullah SAW. Tidak ada dosen, tidak ada kuliah, hanya keheningan yang sakral dan doa yang menyatukan hati.

Dari Mata Kami di @darustation: Ini Bukan Sekadar KKN

Bagi kami di @darustation, melihat para mahasiswa KKN ini seperti melihat masa depan bangsa yang punya semangat sosial dan kesadaran lokal. Kami bangga bisa menjadi saksi digital—mengangkat kisah mereka ke permukaan.

“Terima kasih sudah berkomunikasi dengan kami melalui Instagram @darustation dan memberikan gambaran nyata. Terkadang teori dan praktik memang berbeda jelas.”

Apa yang dilakukan mahasiswa di Desa Daru adalah bentuk teori yang menyatu dengan empati, strategi yang berpijak pada realitas.

Penutup: Hijau Itu Tumbuh

Seragam hijau yang mereka pakai bukan hanya identitas kampus, tapi lambang semangat tumbuh. Tumbuh bersama masyarakat, tumbuh dari pengalaman, dan tumbuh menjadi pribadi yang tahu arah.


#KKNDesaDaru2025 #UniversitasCendikiaAbditama #DarustationPeduli #HijauItuTumbuh #MahasiswaMengabdi #BelajarDariDesa #GotongRoyongDesa #JasHijauUntukBangsa #KKNInspiratif

Add a Comment