JPAT 2018, Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
|Sehari sebelum acara ini saya dihubungi oleh salah satu karyawan Kemenpar RI di Biro Komunikasi Publik untuk turut serta melakukan peliputan bersama Sahabat TDB (taudariblogger.info). Hadir TDBers millenial yang saya pilih untuk berpartisipasi untuk hadir di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Sebelum memasuki tempat acara, Saya menyempatkan untuk berkeliling ke pameran (exhibition) bertemakan “We Are The Champion” yang memamerkan keberhasilan program champion dari masing-masing satuan kerja. Display co-branding, display COE, dan live entertaiment. Acara yang digelar dalam dua hari (Kamis dan Jumat, 20-21/12).
Inilah luar biasanya kinerja seluruh karyawan Kemenpar RI di samping itu launching KorpriMart sebagai supermarket yang merupakan produk dari KORPRI sebagai bentuk fasilitas bagi karyawan Kemenpar.
Hal yang menarik buat saya adalah jika Menpar Arief Yahya memberikan pidato, isinya seperti kuliah umum. Kita mendapatkan sesuatu pelajaran yang sangat bermanfaat seperti dalam strategi di bidang pemasaran pariwisata.
Menpar Arief Yahya akan menerapkan “3 jurus jitu raih 20 juta wisman” atau dikenalkan sebagai super extra ordinary yang mencakup tiga program yaitu border tourism, tourism hub, dan low cost terminal (LCT). Program super extra ordinary ini akan menjadi senjata pamungkas dalam mewujudkan target akhir 20 juta wisman tahun depan.Menpar Arief Yahya menjelaskan secara garis besar kemajuan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yang dikembangkan sebagai “Bali Baru” yang saat ini mengalami kamajuan signifikan utamanya dalam unsur 3A (Atraksi, Aksebilitas dan Amenitas).
Untuk bidang pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP); pengembangan 5,000 homestay; peningkatan aksesibilitas (sarana prasarana) di 10 DPP; peningkatan investasi dan pembiayaan pariwisata sebesar US$ 2.500 juta; penerapan sustainable tourism development (STD) di 16 destinasi; pengembangan 10 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata; pengembangan nomadic tourism di 10 DPP; serta perintisan destinasi pariwisata di sekitar 10 DPP diantaranya,
Untuk mendukung unsur atraksi di DPP Danau Toba (Sumut), kata Menpar Arief Yahya, tahun ini dilakukan assegment geopark karena kaldera Danau Toba menjadi anggota UNESCO Global Geopark (UGG) . Sedangkan untuk unsur aksebilitasnya, telah dilakukan penambahan regular flight internasional dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Bandara Silangit, Danau Toba pada tahun ini. Untuk mendukung amenitas akan menggunakan nomadic tourism berupa mobil caravan.
Sementara itu DPP Tanjung Kalayang untuk mendukung unsur atraksi telah dilakukan dossier geopark nasional Pulau Belitung menjadi anggota UNESCO Global Geopark. Diharapkan assessment Pulau Belitung dilaksanakan tahun 2019.
Untuk mendukung aksebilitas, dilakukan penambahan penerbangan nasional dan internasional ke Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung dari Bandung, Kuala Lumpur, dan Singapore pada tahun ini, sedangkan unsur amenitasinya tengah dilakunan pembangunan Hotel Sheratorn dengan 189 kamar.
DPP Tanjung Lesung (Banten) saat ini tengah dilakukan pengembangan destinasi digital di Desa Wisata Cikadu, Selain itu dibangun tol Serang-Penimbang hingga 83.91 km serta dikembangkan pilot project Kampung Wisata Cikadu sebanyak bufferzone KEK Tanjung Lesung.
Sementara itu untuk kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kep. Seribu & Kota Tua yang dikembangkan sebagai “Bali Baru” mengembangkan heritage trail untuk memperkuat unsur atraksi di DPP ini, sedangkan untuk aksebilitas dilakukan penambahan rute kapal dari dermaga Ancol, Kali Adem, Ancol Barat menuju Kepulauan Seribut. Untuk unsur amenitasnya dilakukan revitaliasi dan pemanfaatan gedung sisa kolonial di Kawasan Kota Tua.
DPP Borobudur (Jateng) saat ini dilakukan pengembangan sejumlah atraksi antara lain; Borobudur “World Cultural Masterpiece”, Kota Lama Semarang, KSPN Sangiran, dan National Geopark Dieng. Sementara itu untuk mendukung aksesibilitas dilakukan pembangunan Bandara NYIA (New Yogya Int’l Airport) Kulon Progo.
Sementara itu untuk mengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru dilakukan pembentukan image dan icon budaya suku Tengger dan pelestarian budaya sekitar serta lingkungan berkelanjutan. Selain itu untuk mendukung aksesibilitas dibangun jalan tol Pandaan-Malang.
Untuk DPP Mandalika dikembangkan desa wisata kawasan Mandalika dan Rencana Pembangunan Sirkuit Moto GP (Penandatangan Master Land Utilization and Developmen Agreement/LUDA Induk dengan Vinci Construction Grand Project (VCGP). Untuk mendukung aksesibilitas dilakukan penambahan kapasitas 8 parking stand di appron BIL (Bandara Internasional Lombok). Untuk mendukung amenitas juga dibangun UMKM dan Pasar Seni Mandalika.
DPP Labuhan Bajo saat ini melakukan penataan wisata alam TN Komodo untuk melakukan diiversifikasi produk, sedangkan dalam mendukung aksesibilitasnya meningkatkan Bandara Komodi menjadi Bandara Internasional. Selain itu, membangun Research & Tourism Center untuk mendukung amenitas.
DPP Wakatobi saat ini melakukan pemetaan diving spot di pulau Wangi-Wangi dan Kaledupa untuk mendukung atraksi, sedangkan dalam meningkatkan aksesibilitas dilakukan peningkatan kapasitas Bandara Matahora. Selain itu tengah mengembangkan fasilitas SPAM untuk mendukkung KSPN Kawasan Matahora Wakatobi dengan kapasitas 10 ltr/detik.
Untuk DPP Morotai tengah dilakukan pengembangan atraksi wisata buatan yakni Museum Perang Dunia II, KEK Morotai, dan Pulau Kolorai, sedangkan untuk aksesibilitas dilakukan perluasan Gedung Terminal 1.840 m2 sebagai Tahap-2 Tahun 2018. Selain itu dibangun 41 kamar homestay di kawasan KEK Morotai.
Pemerinah telah melakukan banyak investasi di 10 DPP tersebut dan diharapkan segera diikuti swasta. Dalam lima tahun ke depan atau 2019-2024 sektor pariwisata membutuhkan investasi sebesar Rp 500 triliun untuk pengembangan 10 DPP tersebut. Kebutuhan investasi tersebut terdiri dari pembiayaan pariwisata sebesar Rp 295 triliun yakni berasal dari pemerintah Rp 10 triliun dan swasata Rp 295 triliun sedangkan investasi pariwisata senilai Rp 205 triliun berasal dari pemerintah Rp 170 triliun dan swasta Rp 35 triliun.
Ada 500 tamu undangan yang hadir di gelaran JPAT 2018 dari kalangan stakeholder pariwisata yang mewakili unsur Penta Helix (Akademisi, Industri, Pemerintah, Komunitas, dan Media) sebagai kekutan pariwisata Indonesia. Terima kasih kepada Biro Komunikasi Publik yang telah mengundang TDBers. Salam sukses selalu untuk Tahun 2019 .. dan Salam Pesona Indonesia (MS)