Istidraj: Kenikmatan Duniawi yang Menjadi Bahaya Tersembunyi

Istidraj dalam Islam adalah fenomena di mana Allah memberikan kenikmatan duniawi kepada seseorang meskipun ia berada dalam kemaksiatan dan jauh dari perintah-Nya. Pemberian ini bukanlah tanda keberuntungan, melainkan ujian yang bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kehancuran spiritual dan azab Allah. 

Makna Istidraj dalam Al-Qur’an dan Hadis 

Allah menjelaskan istidraj dalam firman-Nya: 

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”

(QS. Al-An’am: 44) 

Rasulullah ﷺ juga bersabda: 

“Apabila kamu melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seseorang yang terus-menerus bermaksiat, ketahuilah bahwa itu adalah istidraj.”

 (HR. Ahmad) 

Contoh Istidraj dalam Kehidupan Sehari-Hari 

1. Kekayaan yang Tidak Berkah

Seseorang menjadi kaya raya, tetapi kekayaannya diperoleh melalui jalan haram seperti korupsi, riba, atau penipuan. Hartanya melimpah, namun tidak membawa kedamaian dan justru memicu masalah keluarga. 

2. Kesuksesan yang Membuat Lalai 

Seorang pemimpin atau pengusaha sukses, tetapi kesuksesannya membuatnya sombong, lalai dari shalat, dan enggan bersedekah. 

3. Kehidupan Mewah Meski dalam Kemaksiatan 

Seorang yang hidup mewah dengan gaya hidup glamor, tetapi menghabiskan waktunya untuk perbuatan dosa seperti berpesta pora, mabuk, atau melakukan zina. 

4. Kesehatan yang Tetap Baik Meski Jauh dari Allah

Seseorang tidak pernah sakit meskipun terus-menerus meninggalkan ibadah dan melakukan perbuatan buruk. Ia merasa aman karena tidak melihat tanda-tanda keburukan dalam hidupnya. 

Bahaya Istidraj 

1. Hati yang Mengeras 

Seseorang yang mengalami istidraj cenderung merasa bahwa ia tidak membutuhkan Allah. Hatinya menjadi keras dan sulit menerima peringatan. 

2. Kehidupan yang Tanpa Keberkahan 

Meskipun memiliki banyak kenikmatan, hidup terasa hampa, penuh konflik, dan jauh dari kebahagiaan sejati. 

3. Azab yang Tiba-tiba 

Allah bisa mencabut semua kenikmatan secara mendadak, baik di dunia maupun di akhirat. Orang yang terkena istidraj sering tidak menyadari bahwa ia sedang berada di ambang kehancuran. 

4. Mengundang Kemurkaan Allah

Ketika seseorang terus-menerus menolak peringatan Allah, azab-Nya bisa datang kapan saja, baik secara individu maupun kolektif. 

Cara Menghindari Istidraj 

– Selalu Bersyukur 

Nikmat yang diterima harus diiringi dengan rasa syukur dan digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah. 

– Beristighfar dan Taubat

Segera bertaubat atas dosa-dosa dan memperbanyak istighfar. 

– Mengutamakan Akhirat

Menyadari bahwa kenikmatan dunia hanyalah sementara, sedangkan kebahagiaan akhirat adalah yang kekal. 

– Memperbaiki Hubungan dengan Allah

Menjalankan ibadah dengan khusyuk dan menjauhi dosa-dosa besar. 

Istidraj mengingatkan kita bahwa kenikmatan dunia tidak selalu menjadi tanda kasih sayang Allah. Sebaliknya, ia bisa menjadi ujian yang membawa kehancuran jika kita tidak memanfaatkannya dengan benar. Oleh karena itu, setiap Muslim harus waspada dan senantiasa menjaga hubungannya dengan Allah.  

Wallahu a’lam bish-shawab.   (DS)

Add a Comment