Informasi Pariwisata Kemenpar RI & Peran Blogger TDB

Sudahlah saatnya kita bersama membangun Indonesia yang lebih baik. Berita baik akan menjadi baik jika kita dengan sedemikian rupa berfikir dengan baik agar kita dapat memanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara di masa yang akan datang. Sebuah kesempatan yang diberikan oleh Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang dikepalai oleh Bapak Dr. H. M. Iqbal Alamsjah, MA yang telah mengikutsertakan Komunitas Blogger Indonesia TDB (Tau dari Blogger) sebanyak 15 blogger untuk hadir di acara Workshop Kemenpar RI yang bertemakan, Standarisasi Penyediaan Informasi Pariwisata “Nawacita ; Pemenuhan Kebutuhan Informasi Parawisata”. Di Puri Avia Hotel, Jl. Raya Puncak Km 65 No.179, Cipayung, Bogor, Jawa Barat dari tanggal 14 hingga 16 Maret 2016. Kesempatan ini tentunya tidak akan disia-siakan oleh para blogger yang terpilih agar senantiasa mengetahui lebih dalam mengenai regulasi informasi parawisata yang ada di Indonesia. Yuks..kita lihat lebih lanjut membahasannya oleh narasumber yang sangat berpengalaman baik dari internal Kementerian Pariwisata maupun dari luar Kementerian ini.

Tapi sebelum membahas acara workshop ini, terlebih dahulu saya ceritakan pengalaman saat akan berkumpul di Gedung Pesona Indonesia di Jl. Merdeka Barat, Jakarta Pusat . Mungkin ini gambaran kecil dimana keadaan pariwisata kita sedikit terganggu akibat iklim persaingan ekonomi terutama di dunia transportasi umum di Provinsi DKI Jakarta, karena tepat hari Senin (14 Maret 2016) terjadi aksi demo yang dilakukan oleh para operator transportasi umum resmi yang berplat kuning. Tapi inilah yang tidak bisa kita pungkiri bahwa kemajuan informasi dengan berkembangnya transportasi umum berbasis online dengan pelayanan yang lebih baik dan murah menjadikan iklim keseimbangan transportasi umum menjadi persaingan yang tidak sehat. Akibatnya dari Stasiun Tanah Abang, saya berjalan sehat untuk menuju Gedung Pesona Indonesia. Jawabannya, pasti senang sekali karena tidak sendiri. Nanti apa yang terjadi dengan dunia pariwisata kita. Yaa…….pemahaman inilah yang harus disampaikan dengan baik agar melakukan aksi dengan damai tanpa kekerasan dan media turut memberikan iklim informasi yang baik dan benar.

Kemajuan informasi dengan berkembangan media sosial seperti, facebook, twiter, instagram dll serta applikasi messeger, seperti whatsApp, Line, Path, Bbm dll menyebabkan mudahnya kita saling berkoordinasi satu dengan yang lain. Kemudahan akan lebih mudah, jika kita dapat dengan mudah memanfaatkannya dengan baik dan benar. Koordinasi bersama di acara workshop ini dengan teman-teman blogger lainnya di group whatsApp memundahkan kita berkoordinasi satu dengan yang lainnya untuk memberitahukan keadaan masing-masing dan cara inilah yang juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan informasi pariwisata.

Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Bapak Dr. H. M. Iqbal Alamsjah, MA
Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Bapak Dr. H. M. Iqbal Alamsjah, MA

Perjalanan ke lokasi workshop di Cipayung, Bogor tidak terlalu jauh dan berjalan dengan baik sehingga kesiapan kita semua untuk memanfaatkan 3 hari ini bisa berjalan sesuai rencana. Setelah beristirahat sejenak dan makan siang dilanjutkan dengan pembukaan acara workshop yang dilakukan oleh Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Bapak Dr. H. M. Iqbal Alamsjah, MA di sertai do’a dan salam buat peserta lainnya dari dinas pariwisata provinsi NTT, Bangka Belitung, Maluku Utara, Banten, DKI Jakarta, Kabupaten Bogor serta peserta dari beberapa unit terkait di Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Pembahasan di Hari Pertama

Materi I, Penyebarluasan Informasi Pariwisata : SDM Pariwisata siap menjamu 20 Juta Wisman.

Pembahasan materi ini disampaikan oleh Prof. DR. Sc. H.M AhmanSya, Drs, M.Pd., M.Sc. Selaku Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (BPKK) Kemenpar RI. Menurut beliau bahwa peran aktif para blogger dalam penyampaian informasi sangatlah tepat sekali, mengingat para blogger dapat menulis pengalamannya dan menyampaikan ke seluruh orang melalui media sosial yang ada. Dalam pembahasan, Rencana Aksi Terpadu Bidang Kelembagaan Pariwisata 2016 berupa program dan kegiatan yang bersifat High High, High Low, Low High dan Low Low. Juga di pisahkan menjadi 2 destinasi menjadi destinasi utama dan destinasi prioritas dengan membentuk program berupa Pendidikan Formal dan Pendidikan Non-Formal serta perlu adanya koordinasi dan kerja sama dengan Kemendikbud, KemenristekDikti, BNSP, LSP, Dinas Pariwisata Provinsi.
Pengelompokan berdasarkan implementasi program antara lain, Greater Batam, Greater Jakarta dan Greater Bali. Juga adanya faktor penghambat perubahan atau Resistance To Change berupa perubahan budaya, sosial, organisasi dan kejiwaan atau psikologi.

Pembahasan di Hari ke Dua.

Kegiatan di hari ke 2 dengan melakukan senam pagi bersama pada jam 6.30 hingga jam 7.30, memang udara dipagi hari sangat cocok untuk bersenam gembira dengan para peserta lainnya agar badan yang kaku kembali lagi pulih untuk menghadapi materi-materi workshop yang sangat menarik sekali, karena hari ke-2 ini akan full dari pagi hingga sore. Inilah saatnya kita mengenal satu sama yang lain untuk lebih mengenal peserta yang lainnya terkadang hambatan yang terjadi karena kurangnya informasi dan komunikasi. Dilanjutkan dengan sarapan pagi untuk menambah semangat agar aktivitas berjalan lancar.

Materi II Nawacita Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Rakyat.

Layanan informasi pariwisata untuk mendukung kebijakan diseminasi informasi untuk pengembangan 10 destinasi prioritas dengan narasumber dari Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bapak Azwir Malaon. Bahwa pengembangan pariwisata di prioritas menjadi 10 destinasi dengan 3 strategi diantaranya strategi analisa situasi, strategi formulasi dan strategi implementasi. Untuk pengembangan pariwisata berdasarkan Create “10 New Bali” terdiri dari Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Toba, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai dan Tanjung Kelayang. Pengembangannya diprioritaskan pada roadmap destinasi 2015-2016, yakni Planning, Organizing, Execution dan Controlling.

Strategi Formulasi untuk pengembangan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) :
1. Danau Toba, Super Volcano Geopark
2. Labuan Bajo, The Gate Point of World Ecotourism in East Nusa Tenggara
3. Tanjung Kelayang : Resort and Recreation
4. Tanjung Lesung : Gateway To Adventure In West Edge Of Java
5. Jakarta – Kepulauan Seribu : Beutiful Scenery In Historical Site
6. Borobudur : World Cultural Masterpiece
7. Bromo Tengger Semeru : International Geo-Ecoculture Park
8. Mandalika : Wordks Best Halal Tourism And Cruise Destination.
9. Wakatobi : Biodiversity, Water Sports, And Cruise Tourism.
10. Kepulauan Morotai : Window Of East Indonesia.

Materi III, Layanan Aplikasi LAPOR.

Nawacita dalam pemenuhan kebutuhan informasi rakyat, oleh narasumber, Bapak Agung Hardjono dari Staf Kepresidenan. LAPOR atau singkatan dari Layanan Aspirasi Dan Pengaduan Online Rakyat. Lapor sebagai SP4N (Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional) sesuai amanat UU 25/2009, Perpres 76/2013, Permen-PAN) no.3 Tahun 2015. Kerjasama dengan Kementerian Pariwisata, keterhubungan sistem ini sampai ke level teknis (seluruh Dinas Pariwisata) di seluruh Indonesia dapat dilakukan tujuannya agar semua permasalahan terkait Pariwisata di tingkat teknis dapat terselesaikan, selain itu juga Kementerian Pariwisata juga dapat menerima aspirasi dan masukan langsung dari masyarakat.

Materi IV, Menguji Informasi Rahasia.

Sebagai narasumber, Bapak Drs. Usman Abdhali Watik, M.Si Komisioner sub informasi Keuangan dan Anggaran. UU No.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi publik. Ada 3 jenis kerahasiaan yakni Kerahasiaan Negara, Kerahasiaan Bisnis dan Kerahasiaan Pribadi. Adanya syarat pengecualian dan tata cara pengecualiaan serta parameter uji konsekuensi juga parameter uji kepentingan publik.

Materi V. Pemerintahan Terbuka, Pelaksanaan UU KIP, dan Sengketa Informasi Publik.

Disampaikan sebagai narasumber oleh Bapak Abdulhamid Dipopramoni, Ketua Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia.
Peradaban yang terus berubah menyebabkan perubahan peradaban dunia dan transformasi sosial ekonomi budaya politik. Menuju pemerintahan terbuka sehingga menuju masyarakat informasi, keterbukaan informasi publik berdasarkan UU No.14/2008

Materi VI. Penyebarluasan Informasi Pembuatan Content Creative dalam Infografis.

Pembicara LKBN Antara, Guntur Mulyo Wiseno. Infografis adalah menyampaikan informasi secara visual dengan cara menata data dan elemen visual (garis, gambar, foto, diagram, peta) sehingga menarik, komunikatif dan efektif. Berfungsi untuk menyederhanakan data informasi sehingga mudah dipahami namun secara visual terlihat artistik sehingga menumbuhkan minat pembaca. Ada 3 jenis infografis antara lain infografis statis, infografis animasi dan infografis interaktif. Merancang infografis berdasarkan komposisi yakni grafis 50% dan data 50%. Elemen-elemen data infografis yakni, pemilihan topik/tema, presisi data, pola bahasa/pola tutur, efektifitas dan ejaan/EYD.

Hambatan pengumpulan data diantaranya, data simpang siur atau beragam atau berbeda-beda, data tidak lengkap, data terlalu banyak (banjir data), tiba-tiba ada publikasi data terbaru dan kredibilitas sumber. Elemen-elemen grafis/visual berupa, konsep, typografi, ilustrasi, foto, colloring/pewarnaan, chart/diagram.

Beberapa materi yang telah dibahas akan menjadi bahan dasar kita untuk penyampaian informasi pariwisata di Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, agar bisa disampaikan oleh para blogger agar menjadi pelengkap untuk penyampaian informasi di media sosial. Harus kita sampaikan Good News is Good News, sehingga pemberitaan yang baik akan menjadi citra baik buat pariwisata Indonesia.

Di hari ke tiga pada pagi harinya kita semua diharapkan hadir lebih pagi pada jam 6.00 pagi untuk sarapan pagi dan dilanjutkan sekitar jam 7.00 untuk berkumpul di halaman untuk melakukan tim building. Inilah saatnya kita saling berkenalan satu dengan yang lainnya dengan membuat empat kelompok dengan yel-yel menarik serta nama kelompok berdasarkan destinasi 10 New Bali. Pesan-pesan yang disampaikan melalui materi-materi yang dibahas menjadi lebih dapat dipahami bersama melalui Pesona Indonesia dan Wonderfull Indonesia.

Kunjungan terakhir pada peserta workshop Kemenpar RI menuju Istana Presiden Bogor. Dimana kita semua dapat menyaksikan dengan seksama bahwa di dalamnya terdapat berbagai pesan kalimat dari para pemimipin bangsa Indonesia sebagai Presiden Republik Indonesia, mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudoyono. Didalam ruangan museum ini juga terdapat 6 patung para pemimpin terbaik dan juga terdapat perpustakaan yang koleksi bukunya masih perlu ditambah.

Saya sebagai koordinator Komunitas Blogger Indonesia TDB (TaudariBlogger) menyampaikan terima kasih kepada Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, atas keikutsertaan 15 blogger terpilih diantaranya,

1. Sobari (mhdsob@gmail.com)
2. Maya Siswadi (m4y4mf@yahoo.com)
3. Lidya (lidya@fitrian.net)
4.Hermini (hermini.yuliawati@gmail.com)
5. Agung Han (agungatv@gmail.com)
6. Bowo Susilo
(bowosusilo68@gmail.com)
7. Tauhid Patria
(bule.cihuy@gmail.com)
8. Ipan Setiawan (kreasi_asik@yahoo.co.id)
9. Sari Novita (sarinovitaar@gmail.com)
10. Nunik Utami (nunikutami31@gmail.com)
11. Salman Faris (salman_akt@yahoo.com)
12. herman (hermandki@yahoo.com)
13. Dewi Sulistiawaty
(dewi_sulistiawaty@yahoo.co.id)
14. Lita chan lai (aku@petualangcantik.com)
15. Ruslan Novaly
www.kompasiana.com/ruslanovaly

Semoga amanah yang diberikan dalam penyampaian informasi pariwisata Indonesia melalui media sosial menjadi menyambung lidah bagi kemajuan Indonesia.

Add a Comment