Catatan Silaturahmi di Condet: Sebuah Langkah Besar dalam Kesepakatan
|Sabtu, 26 Mei 2025.
Pagi menjelang siang, cuaca di Jakarta Timur cerah ceria, seakan ikut merestui langkah kami hari itu. Sekitar jam 10.00 WIB, kami memenuhi undangan untuk hadir di kediaman keluarga Muhammad, di daerah Condet, Jakarta Timur. Suasana terasa hangat, bukan hanya karena sinar matahari yang bersinar ramah, tetapi juga karena tujuan kami: silaturahmi sekaligus melangkah lebih jauh dalam perjalanan kepemilikan rumah impian.
Hari itu, kami – lima orang perwakilan dari sembilan penghuni rumah di Jalan H. Zakaria, Lenteng Agung – berkumpul untuk satu momen penting: penandatanganan Perjanjian Pengikat Jual Beli (PPJB). Sebuah momentum yang menjadi jembatan antara mimpi dan kenyataan.

Acara ini dimediasikan oleh dua sosok profesional yang kami percaya, yaitu Pak Rosid dari Notaris Jakarta Timur dan Ibu Tika dari Notaris Wilayah Kerja Jakarta Selatan. Bersama mereka, kami membahas satu per satu pasal dalam PPJB. Tak ada yang terlewat. Setiap butir kata kami baca dengan teliti, memastikan semuanya adil dan disepakati bersama, baik oleh pihak penjual maupun kami sebagai pembeli.
Di akhir pertemuan, tanda tangan pun mengukuhkan
kesepakatan.
Ada nama-nama yang tercatat hari itu:
- Annisa Jindan sebagai pihak penjual,
- Mohamad Sobari, Temmy Herdyan, Alvin Yulyvan, dan Aditya Apriansyah sebagai pihak pembeli yang telah menyelesaikan kewajiban pelunasan,
- Disaksikan langsung oleh Bapak Muhammad dari pihak penjual dan Bapak Marzuki, tokoh masyarakat Jalan H. Zakaria dari pihak pembeli.
Tak ketinggalan, hadir juga Mas Rason dan istri, penghuni rumah nomor 105, yang memberikan dukungan penuh pada proses ini.
Namun, setiap cerita pasti ada bumbu kecilnya. Tanpa diharapkan kehadiran, Pak Dodi – perwakilan ahli waris tanah – ikut hadir. Kejadian ini cukup membuat suasana sedikit berubah. Kehadirannya sebenarnya tidak diperlukan, karena dari sisi hukum, semua hak tanah sudah selesai, baik dari segi pembayaran maupun penerbitan SHM (Sertifikat Hak Milik) oleh pihak penjual. Sayangnya, sikap arogan yang diperlihatkan Pak Dodi menjadi catatan tersendiri bagi kami, sebagai pengingat bahwa dalam perjalanan besar seperti ini, kita harus siap menghadapi dinamika yang mungkin tak terduga.
Meski begitu, kami bersyukur.
Proses PPJB hari itu berjalan lancar.
Kesepakatan tercapai.
Silaturahmi tetap terjaga.
Dan yang terpenting, satu langkah besar telah kami tapaki bersama, menuju rumah
impian di Jalan H. Zakaria RT 002 RW 03, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Terima kasih untuk semua pihak yang hadir dan terlibat. Semoga Allah memberkahi langkah-langkah kita ke depan. Aamiin. (ds)