“Batik Expose Fashion Show”, Sambut Hari Batik Nasional 2018
|+
Dalam rangka memeriahkan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2018, Galeries Lafayette berkolaborasi dengan brand-brand dan desainer lokal yang mengedepankan nilai tradisi dengan dibalut nuansa modern.
Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusian untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonsia.Indonesia kaya akan nuansa budaya yang unik, kain Batik merupakan salah satu ciri khas tradisional Indonesia.
Galeries Lafayette mempersembahkan “Batik Expose Fashion Show” mulai tanggal 24 September 2018 hingga 14 Oktober 2018.Kembali saya hadir sebagai blogger TDB (taudariblogger.info) atas undangan panitia, Lila Cokronagoro untuk meliput dan menyaksikan sebuah kolaborasi di Galeries Lafayette, Ground Flour, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan pada hari Rabu (27/9) dengan brand antara lain, Galeri Batik Jawa dan Tayada khusus untuk Ladieswear, NES untuk Ladies dan Menswear dan Giana Mayra Jewerly untuk aksesories.
Pada kesempatan fashion show setiap brand mengajak para muses inspiratif yang tidak asing bagi para pencinta mode di Indonesia dan sesuai akan koleksi yang akan dihadirkan. Selain brand yang berpartisipasi, brand lain turut meramaikan pop up store adalah koleksi dari Riana Kesuma, Darabaro, Batik Lucy, Tanda Mata, Nusa Kebaya dan Batik Chic.
“Untuk merayakan Hari Batik Nasional tahun ini, Galeries Lafayette ingin menunjukkan bahwa batik tidak hanya cocok digunakan untuk acara resmi, terutama karena pola dan desain Batik saat ini telah dimodernisasi. Kami sangat bangga untuk dapat memperlihatkan koleksi batik terbaik dari merek-merek tersebut yang terbuat dari bahan dan teknik yang terbaik dan didukung oleh desain-desain unik yang stylish. Kami berharap acara ini akan beresonansi dengan konsumer yang lebih muda serta kami berharap acara ini dapat mempengaruhi para pengunjung untuk lebih sering memakai batik serta menginspirasi pelanggan kami untuk mengenakan lebih banyak Batik secara umum, “ kata Arnoda Ratnawati, Marketing Direktur dari PT Panen Lestari Internusa.
Beberapa brand yang turut berpartisipasi mempunyai latar belakang yang sangat peduli dengan pelestarian nilai-nilai budaya leluhur dan kepedulian sosial dengan mengkreasikan nilai tradisional sesuai perkembangan jaman terpadu dengan modernisasi diantaranya,
Galeri Batik Jawa yang didirikan di Yogyakarta dengan foudernya, Mayasari Sekarlaranti bergerak dalam pelestarian dan pengembangan batik Indonesia sejak tahun 2017.Pada Batik Expose Fashion Show, menampilkan padanan busana santai untuk musim panas dengan harmonisasi motif batik tradisional klasif, antara lain sekar jagad, kawung, parang, kopi pecah, nitik, celeng kewengen dan ragam hias terkini Galeri Batik Jawa, “Kembang Kopi” pada karya selendang-selendang sutera yang telah diluncurkan perdana pada 9 Mei 2018 dalam rangka Peringatan “Satu Dekade Kebangkitan Indogefera Indonesia” di Yogyakarta.
NES yang berarti “Keajaiban” sebuah fashion brand untuk kain, stola hingga pakaian wanita dengan design dan motif orisional yang menggunakan hanya bahan terbaik dan nyaman seperti katun, tenun dan sutra. Helen Dewi Kirana adalah desainer NES dengan hasil buatan tangan yang dibantu oleh pengrajin dari desa Trusmi Cirebon dan Pekalongan.Kepedulian NES selama 3 tahun berkarya diwujudkan dengan berpartisipasi dalam kegiatan sosial “Indonesia Bersih” dan “Jakarta Tanpa Sedotan”. NES berharap kepedulian untuk menjaga kebersihan lingkungan terus berkembang dan selalu di jaga oleh kita semua karena itu adalah cermin dari perilaku serta tata budaya kita.
Giana Mayra dalam acara Batik Expose Fashion Show, turut meluncurkan koleksi perhiasan yang terbarunya mengangkat subeng dari warisan leluhur. Utty Wakkary, sebagai Pendiri dan Direktur Kreatif, menyadari kekayaan budaya Indonesia yang berharga dan nalurinya sebagai wanita Indonesia. Batik Indonesia memiliki ribuan motif tradisional yang menginspirasinya untuk menjadikan perhiasan yang ia ciptakan, seperti Mega Mendung, Kawung, Parang dan banyak motif lainnya.
Batik Expose Fashion Show juga di dukung oleh beberapa produk lainnya dan sempat saya mencoba rasa dan kenikmatan dari minuman kopi dingin yang nikmat. Disini Koffie, hasil perpaduan dari beberapa produk kopi yang ada di Indonesia.Dengan terselenggaranya Batik Expose Fashion Show di Galeries Lafayette diharapkan dapat melestarikan salah satu warisan terbesar di Indonesia dan mendorong pelanggan setia untuk cinta dan melestarikan batik dengan menggunakan busana Batik dalam sehari-hari. (MS)