Ayo Ke Sarinah. Pusat Belanja Tradisional & UKM Indonesia.
|Ayo Ke Sarinah. Pusat Belanja Tradisional & UKM Indonesia.
Setelah beberapa saat saya menggunakan angkutan kota bus Transjakarta dari Halte Pondok Pinang menuju Jalan MH Thamrin dan tepat sekali di Halte Sarinah bus berhenti dan saya langsung menuju ke Gedung Sarinah dengan menelusuri Jembatan penyebrangan orang (JPO). Dan saat hendak turun tangga bertemulah dengan beberapa teman-teman komunitas “Publik Transportation” yang juga berkantor di Lantai 12 Gedung Sarinah. Cocokkan lokasi ini sebagai “Meeting Point” tempat kumpul yang nyaman bagi komunitas. Memang saya juga sering kali meeting dan berkumpul di lantai 12. Namun kali ini saya menuju lantai 10, dimana berlokasi kantor pusat PT Sarinah.
Kali ini Komunitas Sahabat TDB (tau dari blogger) bersama Kak Aida mengadakan Workshop tentang Sarinah pada Hari Selasa, 30 Mei 2017 di Ruang Arjuna, Gedung Sarinah lantai 10 dengan President Director PT Sarinah, GNP Sugiarta Yasa. Beliau dengan ramah menjelaskan tentang PT Sarinah. Tau kah kamu…bahwa PT Sarinah adalah salah satu BUMN yang ada di Indonesia, berarti berada dalam Kementerian BUMN RI. Melihat perkembangan sejarah panjang dari Sarinah, tentunya kita akan selalu mengkaitkan dengan orang nomer satu pada saat itu yakni Presiden Soekarno.
Sarinah adalah pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dan 15 lantai yang terletak di Menteng, Jakarta. Gedung ini mulai dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pada tahun 1967 oleh Soekarno. Sarinah adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia dan juga pencakar langit pertama di Jakarta. Nama Sarinah berasal dari nama pengasuh Soekarno pada masa kecil dan pertama digagas oleh Soekarno, menyusul lawatannya ke sejumlah negara yang sudah lebih dulu memiliki pusat belanja modern. Hal ini juga dimaksudkan Soekarno untuk membuat pusat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan rakyat mendapatkan barang-barang murah tetapi dengan mutu yang bagus. Sarinah merupakan warisan panjang sejarah perdagangan produk tradisional Indonesia bermutu tinggi sejak 1962. Saat ini memiliki tiga gugus bisnis yakni Ritel, Perdagangan dan Property.
Dilanjutkan penjelasan berikutnya oleh Direktur Bisnis Ritel, Lies Permana Lestari. Di tengah masyarakat yang selalu berubah, komitmen untuk membantu UKM dan komunitas lokal tidak berubah. Berbagai upaya untuk mendukung pebisnis lokal mencapai kesuksesan seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya tersebut hanya menjual produk ritel namun juga termasuk membuka peluang untuk memperluas jaringan dan ekspansi bisnis melalui metode komunikasi modern. Sarinah memasuki fase yang menggembirakan untuk beberapa tahun kedepannya, berfokus untuk semakin membangun hubungan yang erat dengan generasi muda Indonesia.
Setelah semua selesai bertanya jawab dengan management PT Sarinah. Selanjutnya kita melakukan foto bersama. Terlihat beberapa orang yang saya kenal dari management PT Sarinah diantaranya Bu Margy dan Pak Budi di bagian marketing. Suasana ramah dan kekeluargaan menyambut kehadiran kita semua. Semangat berbagi informasi dengan Sahabat TDB menandakan adanya ketertarikan bahwa kita semua harus menjalin komunikasi bahwa produk tradisional dan UKM Indonesia menjadi pilihan dan menjadi dambaan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya kita di arahkan untuk melihat langsung produk tradisional dan UKM di lantai 5 di Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Di lantai 5 ini kita dapat saksikan berbagai kerajinan tangan Indonesia dari pengrajin UKM seperti wayang, perak, kayu dan batu. Teman-teman blogger di jelaskan oleh pihak PT Sarinah, asal usul berbagai kerajinan yang dijual belikan. Selanjutnya kami semua di ajak menujut ke lantai 4 dimana di sana di jual batik ikat dan kain tenun tangan serta lainnya. Tentunya Sarinah menjadi agen bagi produk Indonesia untuk terus dapat di pasarkan ke manca negara.
Kehadiran blogger TDB yang diprakarsai oleh Kak Aida. Berharap agar blogger dapat menyampaikan informasi melalui media sosial dengan seluas-luasnya. Bersama 18 blogger, kami terus menyampaikan harapan agar keberhasilan promosi dapat kita rasakan bersama dengan hesteg #SarinahItuKeren