Asyiiik Blogger Laki, Bahas Pengrajin Tradisional Dengan Gaya Kekinian.
|Tidak jarang kita berkumpul kopdar atas undangan teman-teman dari Blogger berjenis kelamin Perempuan untuk sebuah acara. Kali ini ada yang berbeda sekali, yakni yang mengundang blogger berjenis kelamin pria alias lelaki. Bukan untuk sebuah emansipasi tetapi ingin mencari sensasi yang kekinian meskipun tidak fanatik dengan perbedaan gender. Hanya 2 hari persiapan informasi dari Mas Karel ke saya melalui whatshapp, yang diadakan pada hari Sabtu (08/11) di Demang Cafe, Gedung Sarinah, yang diadakan pada jam 11.30 wib.
Memang ini menjadi ajang perkenalan dan pertemuan dengan sesama blogger yang berasal dari Bandung, Garut, Malang dan Surabaya. Sekitar 20 orang blogger berkumpul dengan gaya khas masing-masing. Perkenalan yang sesaat tetapi terasa lama sekali. Acara yang bertemakan sesuai hastanya #KopdarTemanAsyiiik. Oiya perlu diingat ada 3 huruf “i” yang harus dipasang. Acara yang dipandu oleh Mas Karel Anderson. Ternyata lebih luar biasa dan menarik sekali dengan kekiniannya. Acaranya dimulai pada jam 01.00 siang ini, yang dimulai dengan memperkenalkan diri masing-masing hadirin yang datang. Tapi kebetulan ada 2 orang blogger perempuan dari Surabaya yang sudah datang 2 hari lalu ke Jakarta untuk menghadirkan suatu acara dan sekalian hadir. Jadi ada saksinya lhoo..kalau blogger laki bikin acara. Engga beda juga sihhh ….
Sebenarnya yang mau diangkat adalah profesi para UKM (Usaha Kecil Menengah) yang tak terpublikasi oleh peran pemerintah yang berada pada kementerian terkait. (Engga perlu disebutkan deehh…..) Jadi dengan semangat dan inovasi, mereka berkembang sendiri dan terus berkarya. Meskipun begitu kita harus bangga dengan seni budaya tradisional karena dapat memperkarya kreatifitas yang ada menjadi hal yang terbaik sebagai kearifan lokal. Jadi peran generasi muda dapat mengangkat sesuatu yang antik menjadi lebih modern yang kekinian.
Beberapa pengrajin yang telah dikumpulkan oleh Mas Karel diantaranya adalah
1. pengrajin topi bambu di motori oleh Bang Ipul yang berdomisili di wilayah Tangerang.
2. Pengrajin ukiran batu oleh Mas Nanang dari Trowulan, Mojokerto.
3. Pengrajin tas goni dari Sukabumi adalah Abah Iwan. Yang telah berinovasi membuat jenis kerajinan lainnya seperti ikat pinggang, topi, gelang dll dari bahan yang berasal dari goni.
4. Pengrajin ikat kepala tradisional dari Blitar oleh Mas Mursito. Dengan suara baritonnya beliau menjelaskan sejarah ikat kepala ini dan menjadi khas Blitar,
5. Seniman Reog asal Ponorogo dengan Mas Trisuryanto. Dengan dasar pendidikan hukum dan juga dosen di sebuah perguruan tinggi. Mengembangkan masyarakat sekitarnya untuk peduli dengan seni tradisional.
6. Pengrajin Batik Pekalongan oleh Mas Fathurhudah. Anak muda ini sangat antusias melestarikan batik nenek moyang.
7. Pengrajin Bandolan (sandal dari ban) adalah Pak Daryanto. Beliau sangat semangat sekali dan berkolaborasi dengan pengrajin kaos sebagai sarana promosi.
Ketujuh seniman dan pengrajin tradisional ini tetap eksis, meskipun perkembangan modernisasi bergaya barat telah merambah negeri ini. Tapi dengan semangat yang tak kunjung padam selalu senantiasa untuk melestarikan budaya dan tradisi leluhur bangsa Indonesia.
Tentunya untuk turut mempromosikan dan mempopulerkan para seniman dan pengrajin ini. Para blogger dibagi kedalam tujuh kelompok yang terdiri dari tiga orang blogger. Mas Karel, membagi merata seluruh blogger ini agar lebih fokus untuk penulisannya ke dalam blog. Ternyata ini lebih effektif dan blogger lebih terfokus untuk mengkaji lebih dalam untuk setiap seniman pengrajin tradisional ini.
Seluruh masyarakat dan pemerintah harus saling bekerjasama dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang akan mendekati bulan Desember 2015. Nilai-nilai seni dan budaya Indonesia menjadi modal utama penggerak ekonomi Indonesia. Kita sudah dikenal dengan Candi Borobudur ke seluruh dunia sebagai tujuh keajaiban dunia. Sehingga kita harus bisa mengangkat potensi seni budaya sebagai potensi utama untuk mendapatkan devisa. Tujuh pengrajin tradisional ini merupakan salah satu yang bisa memberikan pendapatan masyarakat dan membuka lapangan kerja baru. Dukungan pemerintah harus tetap utama dengan menekankan Standar Nasional Indonesia sehingga produk tradisional mendapatkan kelas yang terbaik di pasar global.
Menjelang akhir acara pada jam 5.00 sore, diiringin oleh hujan gerimis di luar sana. Mas Karel, terus menerus memberikan suasana yang meriah dengan celotehan yang menggelitik dan lucu. Berbagai doorprize diberikan merata kesemua blogger laki yang hadir. Kali ini saya dapat menebak pertanyaan untuk tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikkan Nasional dan mendapatkan tas goni yang unik. Kereen… habis acaranya. Semoga saja para pengrajin tradisional dapat terus berinovasi agar lebih kekinian dalam menghadapai arus budaya barat. Tentunya dengan dukungan kita semua pencinta seni budaya Indonesia. Salam buat Komunitas Blogger Laki (KOBEL).