Transformasi Tanah Abang: Skema Baru, Akses Lebih Tertib, dan Harapan Baru Penumpang KRL

Mulai 29 Juni 2025, Stasiun Tanah Abang akan beroperasi dengan wajah baru. Bukan hanya dari segi fisik stasiun yang kini megah dan modern, tapi juga dengan skema operasional yang benar-benar berbeda dari sebelumnya. Bagi kamu yang sehari-hari wara-wiri naik KRL—entah dari Serpong, Parung Panjang, atau Manggarai—kamu wajib tahu perubahan ini supaya nggak nyasar atau bingung di peron!

🎯 Apa yang Berubah?

Perubahan paling mencolok ada pada alur naik dan turun penumpang. Jika dulu kita sering berdesakan di jalur yang sama antara penumpang yang turun dan naik, sekarang tidak lagi.

Jalur 3 kini ditetapkan sebagai jalur kedatangan, khusus untuk penumpang yang turun dari arah Serpong dan Palmerah. Setelah semua penumpang turun, kereta akan langsung langsir (berpindah jalur) ke jalur 5 atau 6, yang digunakan khusus untuk keberangkatan ke arah Serpong dan Rangkasbitung.

Proses langsir ini ditargetkan tidak lebih dari 8 menit. Cepat bukan? Hal ini penting untuk menjaga kelancaran jadwal perjalanan dan menghindari keterlambatan yang sering bikin bete.

🛤️ Alur Penumpang: Lebih Tertib dan Aman

Dulu kita sering lihat penumpang berlarian naik-turun tangga di waktu yang sama. Sekarang? Semua sudah diatur. Penumpang yang turun di jalur 3 diarahkan langsung naik melalui eskalator naik yang aktif penuh, menuju Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang baru. JPO ini menjadi koridor utama untuk mendistribusikan penumpang ke arah keluar stasiun maupun ke jalur lain.

Untuk penumpang dari Pasar Tanah Abang, akses ke peron tetap bisa digunakan dengan tangga manual yang disediakan khusus.

Dan jangan khawatir bagi kamu yang berangkat ke Rangkasbitung atau Merak, jalur keberangkatan tetap berada di jalur 5 dan 6.

🚆 Jalur Baru, Kapasitas Bertambah

Sebagai bagian dari transformasi besar ini, jalur 2 baru dari arah Duri mulai diaktifkan. Ini bukan hanya soal tambahan rel—tapi langkah besar menuju peningkatan kapasitas lintasan dan efisiensi headway (jarak antar kereta) KRL. Artinya, potensi keterlambatan bisa ditekan dan frekuensi kereta bisa lebih padat tanpa bikin stasiun sesak.

🏗️ Stasiun Baru: 99,9% Siap!

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta, Ferdian Suryo Adhi Pramono, menyebut bahwa pembangunan Stasiun Tanah Abang baru sudah nyaris rampung. Tinggal pengujian akhir dan perbaikan minor alias defect. “Target pelaksanaan switch over insyaallah 29 Juni 2025,” ujarnya dalam sosialisasi perubahan flow penumpang.

Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter, Broer Rizal, pun menegaskan bahwa skema ini akan membantu mengurai kepadatan penumpang dan menghilangkan “kesemerawutan” selama ini.

🆕 Fasilitas Baru: Lebih Modern dan Ramah Pengguna

Selain perubahan jalur, stasiun baru ini juga akan dilengkapi:

  • 11 eskalator
  • 6 lift
  • Gerbang (gate) tambahan
  • Area lanskap terbuka yang membuat stasiun lebih nyaman dan estetis

🎒 Jadi, Apa yang Harus Kamu Lakukan?

  1. Cek ulang jalur keberangkatan dan kedatangan kamu di papan informasi atau aplikasi KAI Access.
  2. Ikuti petunjuk petugas dan rambu di stasiun agar tidak salah arah.
  3. Gunakan akses yang disediakan sesuai arah perjalanan, jangan nekat lewat jalur yang bukan untukmu.
  4. Jika ragu, jangan malu bertanya ke petugas.

📸 Tanah Abang bukan hanya stasiun, tapi pusat pergerakan ratusan ribu orang setiap harinya. Dengan skema baru ini, kita semua berharap perjalanan jadi lebih nyaman, aman, dan manusiawi.

Selamat datang di era baru perkeretaapian perkotaan!
#TanahAbangBaru #KRL2025 #TransformasiStasiun #NaikTurunTertib #Jalur3UntukTurun

Add a Comment