Pelican Crossing: Pengertian, Singkatan, Manfaat, dan Tantangan di Indonesia
|Pelican Crossing adalah fasilitas penyeberangan jalan yang dilengkapi lampu lalu lintas untuk memprioritaskan keselamatan pejalan kaki. Nama Pelican merupakan singkatan dari “PEdestrian LIght CONtrolled”, yang berarti lampu lalu lintas yang dikontrol untuk pejalan kaki. Fasilitas ini memberikan hak prioritas kepada pejalan kaki untuk menyeberang jalan dengan menekan tombol yang tersedia.
Manfaat Pelican Crossing
- Meningkatkan
Keselamatan Pejalan Kaki
Dengan adanya lampu lalu lintas yang menghentikan kendaraan, pejalan kaki dapat menyeberang dengan lebih aman, terutama di jalan-jalan yang padat lalu lintas. - Meningkatkan
Efisiensi Lalu Lintas
Pengaturan waktu pada lampu lalu lintas mencegah penyeberangan yang terus-menerus, seperti pada zebra cross biasa. Hal ini membantu menjaga kelancaran lalu lintas. - Mempermudah
Akses bagi Semua Kalangan
Fasilitas ini ramah untuk anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas karena tidak memerlukan penggunaan tangga seperti pada jembatan penyeberangan.
Kerugian Pelican Crossing bagi Pengendara Kendaraan Bermotor
- Mengurangi
Kelancaran Lalu Lintas
Di lokasi dengan jumlah pejalan kaki tinggi, Pelican Crossing dapat memperlambat arus kendaraan, terutama pada jam sibuk. - Penyalahgunaan
oleh Pejalan Kaki
Beberapa pejalan kaki mungkin menekan tombol secara tidak teratur atau berulang, sehingga memperpanjang durasi lampu merah bagi pengendara. - Minim
Kesadaran Pengguna Jalan
Pengendara yang tidak disiplin sering kali tidak mematuhi lampu merah pada Pelican Crossing, sehingga membahayakan pejalan kaki.
Pelican Crossing di Jakarta
Di Jakarta, Pelican Crossing telah diterapkan di sejumlah lokasi, terutama untuk memudahkan akses pejalan kaki di kawasan perkotaan. Berikut adalah beberapa lokasinya:
- Bundaran Hotel Indonesia (HI)
- Sarinah
- Stasiun Universitas Pancasila
- Kawasan Sudirman-Thamrin
Lokasi seperti Dukuh Atas dan Stasiun MRT Lebak Bulus masih mengandalkan fasilitas lain seperti JPO atau zebra cross biasa, sehingga Pelican Crossing belum tersedia di sana.
Pelican Crossing di Kota-Kota Lain di Indonesia
Tidak hanya di Jakarta, Pelican Crossing juga telah diterapkan di beberapa kota besar lainnya di Indonesia:
- Bandung:
Terdapat di kawasan Jalan Asia Afrika dan dekat Alun-Alun Bandung, untuk mendukung wisatawan dan pejalan kaki. - Surabaya:
Beberapa lokasi di Jalan Tunjungan dan kawasan dekat Balai Kota Surabaya menggunakan Pelican Crossing sebagai alternatif JPO. - Yogyakarta:
Fasilitas ini dapat ditemukan di kawasan Malioboro, untuk mendukung mobilitas wisatawan dan warga lokal. - Semarang:
Di area Kota Lama Semarang, Pelican Crossing digunakan untuk mempermudah akses antar-spot wisata tanpa mengganggu arus lalu lintas secara signifikan.
Apakah Masyarakat Memahami Pelican Crossing?
Pemahaman masyarakat tentang Pelican Crossing masih menjadi tantangan utama. Beberapa kendala yang sering ditemui meliputi:
- Minimnya Edukasi:
Banyak pejalan kaki yang belum memahami cara kerja Pelican Crossing, seperti menekan tombol dan menunggu lampu hijau untuk menyeberang. - Kurangnya Disiplin Pengendara:
Beberapa pengendara kendaraan bermotor tidak mematuhi lampu merah di Pelican Crossing, yang meningkatkan risiko kecelakaan. - Sosialisasi Terbatas:
Belum semua masyarakat tahu lokasi Pelican Crossing di kotanya, sehingga fasilitas ini belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Kesimpulan
Pelican Crossing adalah inovasi yang mendukung keselamatan pejalan kaki di jalan raya. Meski memiliki manfaat signifikan, penerapannya memerlukan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Edukasi, penegakan hukum, dan sosialisasi yang intensif akan membantu memastikan Pelican Crossing menjadi solusi efektif untuk mobilitas yang lebih aman dan efisien di kota-kota besar di Indonesia. (DS)
https://www.instagram.com/reel/DDlE5J8hriK/?igsh=MWFxOG4waHphZGNpdw==