Camat Hadir, Warga Bergerak: Heru Ultari di Tengah Gotong Royong

Halo Sahabat DS!
Kali ini aku mau cerita tentang sosok pemimpin yang menurutku layak banget diangkat ke permukaan. Bukan karena jabatannya, tapi karena caranya memimpin: hadir, mendengar, dan bergerak bareng warga. Namanya Drs. H. Heru Ultari. Beliau sudah malang melintang di tiga kecamatan di Kabupaten Tangerang—Mauk, Jambe, dan sekarang Panongan.

Dan percaya deh, jejaknya bukan cuma di ruang rapat, tapi juga di jalanan desa, di tengah gotong royong, bahkan di barisan apel Satlinmas. Yuk, kita telusuri kisahnya!


👤 Siapa Sih Pak Heru?

Pak Heru adalah ASN senior yang sudah kenyang pengalaman. Ini dia perjalanan kariernya:

  • Camat Mauk (sampai Agustus 2019)
  • Camat Jambe (2019–2022)
  • Camat Panongan (2022–sekarang)

Fokus beliau? Pembangunan wilayah, pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan demokrasi. Tapi yang paling sering aku dengar dari warga: “Pak Camat harus hadir langsung di lapangan.” Dan ya, beliau menjawab harapan itu dengan aksi nyata.


🛤️ Dari Mauk ke Jambe: Pindah Tugas, Pindah Tantangan

Tanggal 9 Agustus 2019 jadi momen penting. Pak Heru pamit dari Mauk dengan penuh kerendahan hati. Beliau minta maaf atas kekurangan selama menjabat dan berharap program tetap berjalan.

Di Jambe, tantangan baru menanti. Wilayah ini padat aktivitas dan butuh pendekatan yang lebih adaptif. Tapi Pak Heru nggak gentar. Beliau langsung turun, menyatu dengan warga, dan membangun semangat gotong royong.


🤝 TMMD & Gotong Royong: Cerita dari Kampung Daraham

Salah satu momen paling berkesan adalah saat TMMD ke-111 di Kampung Daraham, Juli 2021. Di sana, prajurit TNI dan warga bahu-membahu membangun jalan desa. Pak Heru hadir langsung, menyaksikan, bahkan ikut merasakan semangat kebersamaan.

“Satgas TMMD meninggalkan pelajaran berharga… gotong royong, kerja tanpa lelah, disiplin, dan kompak,” ucap beliau.

Buat warga Jambe, ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi simbol persatuan dan kepedulian. Dan Pak Heru ada di tengah-tengahnya.


🚀 Panongan: Level Baru, Tantangan Baru

Sejak 2022, Pak Heru dipercaya memimpin Panongan—wilayah yang berkembang pesat dan kompleks. Di sini, beliau menunjukkan kepemimpinan yang strategis dan responsif. Beberapa highlight-nya:

  • Musrenbang 2024–2025: 50 usulan program, fokus pembangunan SMA dan Gedung Serba Guna, total anggaran lebih dari Rp60 miliar
  • Pengamanan Pemilu: memimpin apel Satlinmas demi pemilu yang aman dan bermartabat
  • Pembinaan PWRI: mengajak para pensiunan tetap aktif dan berbagi pengalaman
  • Hardiknas 2024: menekankan pentingnya Merdeka Belajar
  • Respons terhadap kritik warga: membuka kanal komunikasi dan kunjungan lapangan setelah warga mengeluh sulit bertemu beliau di kantor

📊 Jejak Kepemimpinan Pak Heru

Tahun Peristiwa Utama
2019 Sertijab Camat Mauk → Pindah ke Jambe
2021 TMMD di Jambe: Gotong royong warga & TNI
2024 Musrenbang, Apel Satlinmas, Hardiknas, PWRI
2025 Usulan SMA & GSG, Respons terhadap kritik warga

🎙️ Suara dari Darustation: Perspektif Mohamad Sobari

Menurut Mohamad Sobari, Co-Founder Darustation dan warga Desa Daru, kepemimpinan lokal seperti Pak Heru harus jadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat akar rumput.

“Pak Heru punya energi untuk mendekat ke warga. Tapi tantangan terbesarnya bukan sekadar menghadiri acara seremonial, melainkan menghadirkan kebijakan yang menyentuh kebutuhan paling dasar masyarakat—akses jalan, pendidikan, ruang budaya,” kata Sobari.

Ia juga menyoroti potensi budaya Sunda dan keberagaman pendatang di Daru sebagai modal sosial yang luar biasa. Tapi itu semua butuh pemimpin yang partisipatif dan visioner.

“Kalau hanya urusan tanda tangan dan laporan, itu terlalu sempit. Pemimpin desa harus bisa menghidupkan ruh masyarakatnya,” tegasnya.


🧭 Penutup: Kepemimpinan Itu Soal Hadir

Pak Heru membuktikan bahwa kepemimpinan bukan soal program megah, tapi soal kehadiran. Hadir saat warga butuh, hadir di tengah gotong royong, hadir saat menyampaikan visi pembangunan.

Kritik warga bukan dianggap ancaman, tapi dijadikan bahan introspeksi dan perbaikan. Inilah pemimpin yang tumbuh bersama masyarakatnya—bukan di atas mereka.


👉 Nah, menurut kalian, kalau pemimpin di daerah kalian hadir langsung ke lapangan kayak Pak Heru, apa dampaknya buat warga? Yuk, share pendapat kalian di kolom komentar. Kita ngobrol bareng!

Add a Comment