Festinfest – Gedung Sapta Pesona Sebagai Destinasi Festival
|Festinfest – Gedung Sapta Pesona Sebagai Destinasi Festival.
Sebuah kesempatan yang baik dari Biro Hukum dan Komunikasi Publik, Kementerian Pariwisata RI khususnya Humas Pariwisata yang telah mengundang kehadiran Blogger TDB untuk hadir pada Hari Kamis ( 26/1 ) bertempat Balairung Soesilo Soedarman, pada acara pembukaan dan Jumpa Pers “Festival Indonesia Festival” ( Festinfest ). Informasi malam kamis dari bagian humas langsung saya sampaikan dapat hadir. Karena acara festival ini sangat menarik, apalagi Indonesia dengan 34 provinsi memiliki kekayaan budaya yang luar biasa hebat di dunia.
Setengah jam sebelum acara di mulai pada jam 10.00 tempat, saya sudah sampai di lokasi dan menuju meja registrasi untuk melengkapi data kehadiran. Dengan di sambut model fashion pakaian khas daerah bernuasa keindonesiaan dengan ikat kepala warna warni yang menarik perhatian kita semua. Tentunya karya Dian Oerip, seorang desainer kostum yang unik. Semua karyanya selalu selaras dengan trend pasar dan digemari konsumen baik dalam negeri maupun mancanegara. Tidak itu saja setelah itu saya masuk ke dalam balairung dan mencari kursi yang tepat untuk dapat mengambir objek foto yang menarik. Inilah yang saya kagumkan adalah musik bernuansa etnik yang berasal dari kota Solo dipersembahkan oleh Kemlaka Sound of Archipelago. Melihat penampilan kostum dari personilnya memperlihatkan anak-anak muda kreatif yang memiliki minat dan bakat bermain musik. Alat musik perpaduan tradisional dan modern. Melihat ini semua terasa bahwa Indonesia seperti negeri di atas awan. Pelangi yang bersinar setelah hujan menandakan keanekaragam seni dan budaya menyatu pada tanah air kita yakni Indonesia.
Tidak berapa lama setelah kita menyaksikan lantunan musik etnik dari kota Solo. Hadir Menteri Pariwisata, Arif Yahya bersama Walikota Palembang, Harnojoyo serta juga para Kadispar beberapa provinsi. Sambutan yang meriah dan juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya melengkapi acara Festinfest 2017 yang akan mempersembahkan tari, musik, pameran, gelaran kuliner, parade dan pemutaran film dokumenter festival. Tujuan Festinfest untuk menghimpun berbagai potensi, pengalaman dan kerjasama festival di seluruh Indonesua agar dapat terselenggara secara efektif, semarak dan berdaya guna.
Tarian Gending Sriwijaya turut menyertai kehadiran Bapak Arif Yahya yang merupakan persembahan Disbudpar Prov.Sumatera Selatan. Pembawa acara turut memberikan sinopsis dari tarian tersebut merupakan hasil ciptaan dari Sukainah A. Rozak pada Tahun 1944. Tari an ini diiringi musik lagu Gending Sriwijaya yang diciptakan oleh A.Dahlan Mahribat dan syair oleh Nungcik A.R. Makna tarian ini adalah penghormatan terhadap tamu agung yang datang ke Sumatera Selatan. Dalam penyambutan ini sirih akan di sajikan oleh tuan rumah sebelum tamu menyampaikan maksud kedatangannya.
Tidak itu saja tarian yang di tampilkan ada beberapa tarian etnik yang di perpaduan kreasi modern yakni At Border Cross Destination (ABCD) yakni Destinasi Wisata Lintas Batas yang di persembahkan oleh Papuan Animal Pop karya Jecko Siompo adalah koreografer penari kelahiran Papua yang kini mendunia. Tarian ini merupakan pengalaman masa kecilnya di Papua yang dekat alam dan sering melihat berbagai jenis hewan terekam kuat di memorinya. Para penari yang di hiasi oleh warna hitam, putih dan merah menunjukkan gaya tari yang khas dan menarik dengan paduan gaya seperti hewan yang sedang berkumpul dan berdiskusi. Keramahtamahan budaya dan alam dapat di satukan dalam kesenian kreatif.
Memasukki beberapa sambutan acara Festinfest ini di antaranya pembacaan doa oleh protokoler dari Kemenpar agar senantiasa acara ini membawakan manfaat yang baik buat masyarakat dan juga sambutan berikutnya dari Taufik Rahzen yang menceritakan sejarah panjang Gedung Sapta Pesona yang sejak dulu menjadi tempat sejarah bagi para pejuang bangsa berkumpul. Dan memang menjadikan moment Festinfest ini sebagai arena kreatif bagi seluruh seni budaya berkumpul untuk mendorong festival yang berkualitas, mempersona dan berdayaguna.
Dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan oleh Menteri Pariwiasata RI, secara pribadi saya jika Pak Arif Yahya menyampaikan sambutan seperti dalam kuliah umum, ada materi yang bermafaat sekali. Seperti dijelaskan oleh beliau, bahwa pariwisata sebagai kunci utama penggerak ekonomi dan perluasan untuk pembangunan manusia. Bahwa dengan melestarikan, justru menyejahterakan. Adanya shared ekonomi yang akan menjadi ekonomi kini dan masa depan, kita berusaha melihat pariwisata sebagai upaya bersama menciptakan pengalaman berbagi, tentunya adanya nilai komersial ( commercial value ) dalam setiap penyelenggaraan festival. Yang menjadikan dukungan dan harapan terhadap Festival Indonesia Festival ini, salah satunya adalah menjadikan Gedung Sapta Pesona sebagai Destinasi Festival khususnya bagi penyelenggara festival dan pemangku kepentingan dalam pariwisata Indonesia. Destinasi sebagai rumah bersama kita.
Sebelum mengakhiri acara peresmian ini, bersama semua tamu undangan, Menteri Pariwisata RI berfoto bersama dan dilanjutkan dengan peninjauan spot pameran, lalu melakukan konferensi Pers dengan berbagai media. Beliau juga berpesan bahwa sebaiknya festival itu dilakukan di Jakarta agar promosi bisa sekaligus dilakukan oleh para media yang banyak di ibukota ini. Dengan senyum khasnya, sambil tersenyum di hadapan para media dengan berkelakar, biarkan para selebritis dunia datang seperti Valentino Rossi, agar tidak menganggu privasinya dan menikmati budaya, alam dan seni. Setelah itu baru kita tanyakan pengalamannya selama di Indonesia. Tentunya dengan cara seperti ini founder Google, Mr Sergey menyempatkan hadir ke kantor Kemenpar RI, beberapa waktu lalu yang justru setelah menikmati liburannya di Raja Ampat, Papua. Semua ini adalah cara bagaimana kita dapat menghargai privasi dan kepuasan para wisatawan mancanegara hadir ke Indonesia.
Sebelum berpisah, Pak Menteri Pariwisata mempersilahkan kita semua untuk menikmati makan siang dan juga ada kuliner khas kota Solo yakni Berbagi Jenang. Terlihat peminat kuliner ini sangat banyak sekali oleh para hadirin yang mengantri rapi, namun saat saya sampai gilirannya ternyata piring yang cukup banyak telah habis. Inilah bukti bahwa kuliner asli Indonesia, sungguh sangat di gemari sehingga di harapkan agar festival ini sebagai ajang promosi kuliner daerah. Perlunya semua pihak terutama pemda, kalangan profesional maupun masyarakat umum terus mendukung wisata dan ekonomi kreatif. Terima kasih kepada Kemenpar RI yang telah memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya Festival Indonesia Festival ( Festinfest ) yang di selenggarakan pada tanggal 26, 27, 28, 29 Januari 2017 di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata RI. Yuk….buat teman-teman sekalian dapat melihat jadwal acaranya.