Dari Stasiun Daru Menuju Munaslub MASKA 2016
|Dari Stasiun Daru Menuju Munaslub MASKA 2016
Beberapa hari sebelum acara di mulai, saya sempat bertemu beberapa panitia Munaslub MASKA (Masyarakat Pencinta Kereta Api Indonesia) yang sebagian saya kenal yang pastinya semua berhubungan dengan perkeretaapian Indonesia. Semua menjadi sesuatu yang luar biasa, karena pada saat awal Tahun 2011, dimana lintas barat masih belum tersentuh KRL (Kereta Api Listrik) dan revitalisasi stasiun serta double track. Pos Daru dengan bangunan kecil dengan peron seadanya dan becek saat hujan juga gelap saat malam hari, sebagai saksi bukti kemajuan yang ada. Pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi karena pada tahun 2012, Pos Daru di awali berita di media tentang pemblokiran Kereta Api Rangkasbitung, akibat dari pembatasan penumpang kereta api. Sekarang telah berubah nama menjadi Stasiun Daru yang sudah tertata rapih berada di Kabupaten Tangerang, sesungguhnya terletak dekat dengan Kantor Pemda Kabupaten Tangerang di Kota Tigaraksa berjarak kurang lebih 2,5 km. Jalan yang sudah betonisasi hingga menuju Stasiun Daru menjadikan tujuan yang tepat warga Kabupaten Tangerang untuk memanfaatkan fasilitas KRL, namun masih kurangnya layanan angkutan kota yang terintegrasi langsung dengan moda transportasi perkeretaapian berakibat wilayah ini terisolir dengan daerah lainnya. Inilah PR (pekerjaan rumah) buat Kepala Desa dan warga Desa Daru untuk memajukan desanya.
MASKA, Masyarakat Pencinta Kereta Api Indonesia adalah organisasi yang merupakan lembaga swadaya masyarakat berdiri pada 11 Maret 1993, yang disponsori Perum Kereta Api (PT Kereta Api Indonesia sekarang) dan dimotori wartawan berbagai media. Pada hari Rabu ( 23 Nov 2016 ) ini melakukan Munas Luar Biasa (Munaslub) untuk memilih pengurus baru, menggantikan kepengurusan di bawah Bapak Ir. Soemino Eko Saputro sejak 2009. Tepat usianya yang ke 23 tahun sebagai angka kramat yang juga merupakan bagian dari peran serta masyarakat di dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2007. Perlu adanya penyegaran dengan kepemimpinan baru yang diketuai sekarang oleh Bapak Ir.Hermanto Dwiatmoko, untuk periode 2016 – 2021. Beliau adalah mantan Dirjen Perkeretaapian, Kemenhub RI yang pastinya akan lebih memahami perkembangan perkeretaapian Indonesia yang terus berkembang tidak saja di Jawa dan Sumatera bahkan hingga ke Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Ketua Panitia Munaslub MASKA, Ir Prayudi merupakan salah satu orang yang sangat aktif berperan bagi kemajuan perkeretaapian di lintas barat. Melalui beliaulah revitalisaai besar-besar dilakukan. Saat itu beliau menjabat sebagai Ketua Satker Ditjen Perkeretaapian untuk wilayah lintas barat. Sesungguhnya beliau sangat paham bahwa lintas barat dahulu hingga kini mengalami perkembangam yang sangat cepat sejak tahun 2012 hingga 2015. Ada beberapa stasiun besar yang sudah di revitalisasi seperti Stasiun Parungpanjang dan Stasiun Maja. Tepat sekali jika beliau menjadi pengurus MASKA pada periode sekarang.
Ada beberapa undangan yang tersebar buat semua komunitas yang ada di media sosial, salah satunya adalah fanpage www.facebook.com/DaruStation yang kebetulan sejak awal berdiri pada tahun 2011 hingga kini terus aktif untuk kemajuan lintas barat. Melalui berbagai kolaborasi diantaranya Komunitas Blogger TDB (taudariblogger) dan Komunitas Lintas CL, yang merupakan gabungan dari Jalur Serpong, Jalur Bekasi, Jalur Depok Bogor dan Jalur Duri Tangerang. Tentunya kita harus bisa menyesuaikan perkembangan ini dengan tidak bosan terus bersama memajukan perkeretaapian di Jabodetabek khususnya dan Indonesia pada umumnya. Semoga dengan terbentuknya MASKA baru menjadikan harapan buat Daru Station Community (DSC) bisa berkolaborasi untuk terus bersama maju buat perkertaapian. Banyak hal yang menjadi PR buat lintas barat adalah pembangunan double track antara Stasiun Citeras dan Stasiun Rangkasbitung, revitalisasi Stasiun Rangkasbitung, di aktifkannya KRL Tanah Abang – Rangkasbitung Tahun 2017. Ini adalah PR yang akan segera selesai. Namun ada lagi yang sejak tahun 1998 terlupakan adalah jalur Parungpanjang – Citayam dan juga perlu dipikirkan adalah penggantian wesel sinyal sistem blok yang masih ada sekarang sebagai warisan jaman Belanda dahulu, sehingga kereta yang pergi dari stasiun satu harus menunggu di stasiun berikutnya sehingga mengurangi Perka (Perjalanan Kereta Api) padahal pertambahan pengguna KRL berdampak juga dengan Perka yang ada. Meskipun rangkaian KRL di tambah menjadi 10 kereta tetap saja padat di jam pergi dan pulang kerja (office hours).
MASKA, Masyarakat Perkeretaapian Indonesia atau dalam bahasa lnggris adalah Indonesia Railway Society. Yuks …kita lihat apa siihh visi dan misinya.
Menjadi Organisasi yang dinamis dan Berperan Aktif dalam Upaya Kemajuan Perkeretaapian Indonesia
Misi
- Mendukung dan mendorong Pemerintah untuk memajukan Perkeretaapian Indonesia.
- Mendorong kebangkitan perkeretaapian Indonesia melalui sumbangsih pemikiran dan kegiatan yang selaras.
- Menjalin kerjasama yang sinergis dengan seluruh pemangku kepentingan, baik regulator, operator maupun masyarakat dalam memajukan perkeretaapian Indonesia.
- Memasyarakatkan perkeretaapian kepada seluruh pemangku kepentingan.
Filosofi Makna Logo Baru MASKA
Dalam Munaslub, logo baru MASKA juga ikut di launching. Logo MASKA yang baru memiliki filosofi yaitu :
- Lingkaran berwarna biru tua yang melambangkan bumi/dunia transportasi.
- Kereta dengan dua kabin masinis melambangkan kendaraan/transportasi berbasis rel.
- Dua garis sejajar melambangkan jalan rel.
- Pita berwarna oranye melambangkan hubungan sinergi yang harmonis dan dinamis.
MASKA merupalan organisasi yang beranggota berbagai lintaa profesi yang memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap usaha kemajuan perkeretaapian di Indonesia dengan menjalin hubungan sinergy yang harmonis dan dinamis dengan Regulator, Operator, Masyarajar dan seluruh stakeholders terkait.
Majalah Perkeretaapian Indonesia.
Genta merupakan salah satu fasilitas perkeretaapian yang terpasang di dekat gardu Pos Penjaga Perlintasan Sebidanf (PJL). Genta berfungsi sebagai penanda akan datangnya kereta apu dari arah hilir maupun udik berupa bunyi genta.
Hadirnya Majalah Perkeretaapian Indonesia Genta di harapkan melalui media ini menjadi pengingat/pemberi warta tentang perkeretaapian melalui tulisan, pemikiran-pemikiran dan kontribusi lainnya yang bermanfaat bagi Regulator, Operator, Stakeholder perkeretaapian maupun masyarakat.
Tentunya kita semua yang hadir di Munaslub MASKA, sangat berharap sekali akan peran yang nyata dari pengurusan yang baru. Selain itu perlunya masyarakat terlibat langsung dalam kepengurusan ini agar adanya sinergi yang lebih dinamis. Karena masyarakat pastinya pengguna Kereta Api yang lebih paham, apa yang dibutuhkan. Kritikan masyarakat sangatlah berguna untuk perbaikan dan kemajuan perkeretaapian Indonesia. Banyak sebagian dari komunitas lainnya belum begitu paham dan belum begitu melihat nyata hasil kerja MASKA. Kita selalu bermimpi dengan kemajuan yang ada di negara lainnya yang sudah maju dengan Kereta Api nya. Yuks…kita kasih semangat buat MASKA baru buat Harapan baru di masa depan.
Ketua Maska, Bp.Hermanto Bersama Komunitas Lintas CL