Sisi Lain Film “Wa’alaikumussalam Paris” Produksi Maxima Pictures
Hari Selasa (9 Maret 2015) pada jam 14.30 menjadi fenomena buat KOPI (Koalisi Online Pesona Indonesia) untuk dapat langsung menyaksikan mini conference film “Wa’alaikumussalam Paris”. Dari markas KOPI di Gedung Sarinah, lantai 12 terkumpul sudah para blogger dan jurnalis untuk dapat menyaksikan bersama pengalaman langsung sutradara dan penulis Benni Setiawan bersama dua pemeran utamanya Itje (Velove Vexia) dan Clement (Nino Fernandez).
Film yang di produks Maxima Pictures dengan judul “Wa’alaikumussalam Paris” sebenarnya merupakan hasil proses yang panjang dengan pertimbangan marketing yang dikemas oleh produser. Film yang dibuat di daerah terpencil dan sepi di sebelah selatan Kota Paris, Francis. Di film ini juga terdapat kearifan lokal seperti film Kabayan karena berada di perkebunan anggur. Seperti yang dituturkan oleh Kang Benni sebutan buat sutradara film ini bahwa ada keinginan dari wanita Indonesia mendambakan pria bule agar mendapatkan keturunan yang lebih baik.
Kita selalu membayangkan bahwa negara Francis itu modern ternyata ada sisi lain yang berbeda yakni daerah-daerah yang sepi karena tidak adanya jaringan internet maupun WIFI. Tentunya kehidupan tradisional sangat terlihat sekali sebagai setting film ini. Seperti yang dituturkan oleh Velove Vexia pemeran Itje kepada KOPI bahwa, akting itu membuang jauh jati diri kita sehingga ekspresi yang tidak enak dikeluarkan sebagai sesuatu yang real. Jadi akting itu apa adanya. Kekuatan film ini menjadi sesuatu yang berbeda.
“Wa’alaikumussalam Paris” arahan Benni Setiawan sebentar lagi akan tayang di bioskop. Film “Wa’alaikumussalam Paris”, juga bukan merupakan jawaban film “Assalamualaikum Beijing” yang rilis 2014 lalu. “Wa’alaikumussalam Paris” seperti yang dituturkan oleh Kak Arul, insiator KOPI sambil tersenyum ceria saat menyampaikan kalimat prolog saat mini conperense ini berlangsung, serta berada bersama didepan dengan Velove Vexia dan Nino Fernandez. Film ini bergenre komedi romantis mengangkat kisah cinta beda bangsa dengan sentuhan religi.
Film “Wa’alaikumussalam Paris” juga menandai kembalinya seorang Benni Setiawan sebagai sutradara dan penulis skenario kembali ke genre komedi romantis, setelah terakhir menggarap film Toba Dreams. Lewat film ini juga kedua kalinya Benni menggarap film dengan latar negara Prancis. Sebelumnya pernah menggarap film Laskar Pelangi Sekuel 2: Edensor yang sebagian besar mengambil latar kota Paris.
Film ini juga mengambil setting di Indonesia selama 3 hari dan 20 hari di Francis dengan mengikutsertakan 16 crew. Tidak ada kendala makanan menurut Velove Vexia, karena sebelumnya lama tinggal di Francis saat bersekolah dahulu dan dengan film ini menjadi kenangan kembali kota Paris. Suasana shotting dan enjoy sehingga tidak terasa kegugupan dan kegagapan.
Tak lama setelah kita mendengar cerita Kang Benni Setiawan dan Velove Vexia, sebagai tokoh itje, nampak kehadiran
Nino Fernandez pemeran Clement, yang sedikit telat hadir karena harus menghadiri sesuatu acara di gedung SCTV. Nino sangat senang sekali mendengar bahwa kami adalah blogger KOPI karena menurutnya blogger itu sangat mengasyikkan yang tak mikirin uang dan juga perasaan orang dengan sambil berkelakar lucu. Menurutnya bahwa tokoh Clement itu adalah orang indo dengan bapak berkebangsaan Francis dengan ibu dari Indonesia atau lebih tepatnya Bandung, tapi dalam film ini tidak ditampilkan. Akibat perpisahan orangtuanya karena perbedaan kultur dan religi lalu menjadi mualaf dan belajar agama Islam. Nino Fernandez dituntut juga harus bisa berbicara dalam bahasa Francis dan selalu berhati-hati setiap kata karena akan bermakna lain.
Film drama Indonesia berjudul “Wa’alaikumussalam Paris” ini merupakan film yang bercerita tentang kisah pasangan antara Itje ( Velove Vexia ) dan Clement ( Nino Fernandez ). Itje adalah seorang gadis miskin dari Indonesia dan menikah dengan Clemen yang merupakan bule dari Prancis.
Setelah mereka menikah, Itje menemukan kenyataan bahwa telah dibohongi oleh Clement sewaktu di Indonesia yang mengatakan bahwa dia seorang pengusaha, namun setelah sampai di Prancis, ternyata Clement hanya seorang petani anggur.
Untuk tetap menjaga rumah tangganya agar tetap harmonis serta memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah bersama Itje, Clement selalu berusaha agar bisa membuat Itje mau menerimanya, sampai Clement juga belajar untuk shalat dan mengaji.
Film religi komedi romantik besutan sutradara Benni Setiawan dan diproduseri oleh Yoen K ini, dibintangi Velove Vexia, Nino Fernandez,Tanta Ginting, Lydia Kandou dan masih banyak, Film ini diproduksi oleh Maxima Pictures Yuks..Saksikan bersama film “Wa’alaikumussalam Paris” yang akan tayang di bioskop pada 17 Maret 2016.
Related Posts
-
Nabung Gampang TASAKU. Engga Sulit Dan Kapan Saja.
Tidak ada Komentar | Okt 29, 2016
-
Ayo Ke Sarinah. Pusat Belanja Tradisional & UKM Indonesia.
Tidak ada Komentar | Mei 31, 2017
-
GeMa CerMat, Cermat Mendapatkan Informasi Untuk Obat Yang Tepat.
Tidak ada Komentar | Nov 16, 2015
-
Budaya Bambu, Budaya Kita
2 Komentar | Des 10, 2016
About The Author
darustation
berkembang dengan terencana