Info

Diskusi Masalah Kereta di Beranda Kitchen – Kita Butuh Kereta.

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan informasi melalui teman sesama blogger, mengenai Obsat (Obrolan Santai) yang telah memasuki episode ke Obsat #170 yang diadakan di Beranda Kitchen, Jalan Ahmad Dahlan No.21, Jakarta Selatan yang diselenggarakan pada hari Kamis, tanggal 1 Oktober 2015 sekitar jam 19.00 wib, yang bertema, Kita Butuh Kereta. Kehadiran saya pada kesempatan ini juga sebagai ajang silaturahmi dengan teman-teman pengguna KCL Jalur Serpong khususnya dan teman-teman lainnya dari Beritagar.id

Pengguna KCL Jalur Serpong
Pengguna KCL Jalur Serpong

Acara yang digagas oleh Beritagar.id sangat menarik seputar masalah KCL (Kereta Commuter Line) Jabodetabek yang dikelolah anak perusahaan PT KAI yakni PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek). Hadirkan para narasumber seperti Anggara dari JakartaByTrain, Ismi P.Ismail dari @JalurSerpong dan Gusti dari @KRLmania. Moderator acara ini dibawakan oleh Wicaksono pemilik account @Ndorokakung , sehingga makin kocak dengan jeletukkannya.

Berdasarkan video yang ditayangkan, ada sebuah pertanyaan. Mengapa Kita Butuh Kereta ? Ada beberapa jenis moda transportasi yang ada seperti, Kereta, Bus dan Kapal Laut. Namun perlu dikaji berapa banyak beban penumpang dan beban barang yang diangkutnya. Hasil analisa dari Beritagar.id bahwa penggunaan bus memiliki 85% beban penumpang dan 91% beban barang, kemudian kereta memiliki 7% beban penumpang dan 0.7% beban barang, selanjutnya Kapal laut memiliki 8% beban penumpang dan 8,3% beban barang. Sehingga jika kita menimalkan penggunaan jalan raya dapat berdampak bagi pengurangan polusi udara dan jika pemanfaatan kereta tentunya daerah sekitar rel yang dilaluinya dapat ditanami tanaman penghijauan. Sejarah kereta Indonesia dimulai sejak jaman kolonial Belanda, diawali oleh Bar Sloet Van Den Beele, sebagai penggasan pembuatan jalur kereta yang pertama antara Semarang hinnga Grobongan, kemudian dilanjutkan Jakarta hingga Bogor.

Selanjutnya moderator kembali ke tema acara, Kita Butuh Kereta. Bahwa perubahan yang terjadi pada KCL Jabodetabek sejak 3 tahun ini tentunya membawa dampak peningkatan jumlah pengguna KCL, hingga tahun 2015 ini, jumlah penumpang bertambah mencapai 912.000 orang setiap harinya. Inilah yang akan dibahas oleh para narasumber.

Menurut Ismi, admin @JalurSerpong bahwa gangguan perjalanan kereta yang terjadi saat ini di Jalur Serpong adalah dampak dari lambatnya dan gangguan perjalanan KA Lokal Rangkasbitung serta KCL Jalur Maja, hal ini disebabkan masih menggunakan single track antara Parungpanjang hingga Maja, juga masih labilnya jalur di sekitar Stasiun Tigaraksa yang seringkali mengalami longsor disekitar perbukitan Cikasungka. Juga yang menjadi pembahasan yang seru di media sosial adalah gerbong KKW (Kereta Khusus Wanita). Apakah masih diperlukan gerbong KKW tersebut ? Inilah yang menjadi sangat seru dibahas karena adanya pro dan kontra diantara penumpang sendiri.

Begitu juga Anggara, admin JakartaByTrain mengatakan bahwa sampai saat ini pihak operator kereta yakni PT KAI da PT KCJ belum pernah membahas keberadaan tempat-tempat wisata yang ada disekitar stasiun. Sebuah pengalaman yang dituturkan Anggara, ketika dia berjalan di tempat wisata Kota Tua, ada dua orang turis Jerman memintanya untuk di foto, lalu bercakap-cakap dengan turis tersebut bahwa mereka belum memanfaatkan kereta karena masih bingung cara penggunaannya. Sehingga inilah yang menjadi inspirasi pembuatan website tersebut, agar menjadi petunjuk tata cara penggunaan kereta. Namun saat saya tanyakan mengenai, Apakah pihak PT KCJ merespon ide tersebut ? dijawab tidak ada.

Pembahasan terus masih seru dan dilanjutkan oleh Gusti, pengguna KCL Jalur Bogor yang merupakan anggota KRLmania. Menuturkan pengenai aktivitas dari KRLmania dengan jumlah member di media sosial yang sangat banyak karena hampir pengguna KCL Jabodetabek dari berbagai komunitas turut serta didalamnya dan berbagai kegiatan mulai dari rekreasi bersama, kegiatan bakti sosial dan juga melakukan aksi menuntut penurunan tarif yang berhasil hingga ke DPR RI.

Berbagai pertanyaan juga meramaikan acara diskusi ini yang berakhir hingga jam 21.00 wib. Mulai dari pertanyaan saya, Apakah perlu PT KAI atau PT KCJ melakukan lelang jabatan pada posisi tertentu untuk para anggota komunitas pengguna KCL ? Karena kecenderungannya pengguna KCL lebih mengetahui keadaan yang sesungguhnya dilapangan. Ini akan menjadi masukan yang terbaik buat KCL dimasa depan. Mengingat minimnya informasi yang ada pada operator kereta tersebut.

Saat acara berakhir, moderator menyerahkan tiga buah KMT (Kartu Multi Trip) bernilai Rp.250.000,- yang dibagikan buat para penanya dengan pertanyaan yang menarik. Berhubung salah satu kandidat dari Stasiun Sudimara langsung pulang sebelum acara berakhir, akhirnya saya menggantikannya dan mendapatkan KMT tersebut. Alhamdullilah, memang rejeki tidak kemana-mana dan dapat dimanfaatkan untuk penggunaan KCL setiap hari. Harapan kita semua bahwa kereta merupakan sarana yang paling favorit saat ini dan harus terus didukung oleh pemerintah dan masyarakat penggunanya. (KangObay – DaruStation).

Foto Bersama Para Pengguna KCL Jabodetabek. (Foto Doc.Beritagar.id)
Foto Bersama Para Pengguna KCL Jabodetabek. (Foto Doc.Beritagar.id)

Tentang Penulis

berkembang dengan terencana

Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan